Ketum MIPI: Alumni Prominent Leaders Academy Merupakan Teladan bagi Generasi Muda

Share:

Ketum MIPI Bahtiar berfoto bersama para wakil peserta Prominent Leaders Academy yang telah selesai mengikuti pelatihan. 

satumalukuID - Ketua Umum (Ketum) Masyarakat Ilmu Pemerintahan Indonesia (MIPI) Bahtiar mengatakan, alumni Prominent Leaders Academy (PLA) merupakan teladan bagi generasi muda. 

PLA merupakan program akademi kepemimpinan yang diselenggarakan MIPI serta didukung oleh Direktorat Jenderal (Ditjen) Politik dan Pemerintahan Umum (Polpum) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) bersama Ford Foundation. PLA bertujuan untuk meningkatkan kapasitas kepemimpinan generasi muda milenial.

Hal itu disampaikan Bahtiar dalam sambutannya pada acara “Prominent Leaders Academy: Konvensi Nasional dan Closing Program” di Hotel Bidakara, Minggu (3/3/2024). 

Bahtiar menyampaikan, tak hanya menjadi teladan, alumni PLA diharapkan bisa menjadi manusia-manusia produktif dan pemimpin di berbagai sektor.

“Selamat pada adik-adik semua, kawan-kawan semua yang menjadi bagian dari kegiatan PLA, kami bangga pada adik-adik semua dan ke depan terus menjadi bagian ilmu pemerintahan. Dan tentu kami punya tanggung jawab sebagai MIPI, tidak sekadar memfasilitasi untuk mengikuti kegiatan ini menjadi bagian, kami pasti juga punya tanggung jawab bagaimana ada kelanjutan dalam mengikuti PLA,” katanya.

Bahtiar melanjutkan, mempersiapkan generasi muda Indonesia Emas 2045 merupakan tanggung jawab pemerintah, baik itu pusat maupun daerah. 

[cut]

Hal ini perlu mendapat dukungan oleh MIPI, guna memastikan kepemimpinan bangsa pada 2045 mempunyai pengetahuan dan keterampilan yang memadai untuk menjawab berbagai tantangan di masa depan. 

“Kita berharap di tahun 2024 ini, program PLA akan kita kembangkan scope-nya, tema-temanya. Tema-temanya tidak hanya berbicara tentang bagaimana birokrasi, bagaimana pemerintahan, tadi dikatakan oleh adik-adik, di antaranya adalah keberagaman, diskusi tentang gender, perhatian terhadap lingkungan,” ungkapnya.

Selaras dengan Bahtiar, Sekretaris Jenderal (Sekjen) MIPI Baharuddin Thahir berharap, PLA bisa dilakukan secara berkelanjutan dan menghadirkan berbagai pemimpin muda masa depan. 

PLA merupakan terobosan baru dari pengurus MIPI yang belum pernah dilakukan. Acara di Bidakara tersebut merupakan puncak kegiatan dari rangkaian PLA yang dilaksanakan sejak Agustus 2023 lalu. 

“PLA ini memang inisiasi dari Pak Ketum, yang mengatakan bahwa MIPI itu harus punya gaung yang lebih luas, dikenal lebih luas. Sehingga tidak heran, satu-satunya organisasi keilmuan yang melaksanakan webinar rutin dua kali sepekan hanya Masyarakat Ilmu Pemerintahan Indonesia,” ujarnya.

Dia menambahkan, PLA kali ini dilaksanakan di empat daerah, yaitu Pekanbaru, Surabaya, Balikpapan, dan Makassar.

[cut]

 Dari masing-masing daerah ada 30 peserta yang mengikuti PLA. Bahar mengungkapkan, ke depan daerah-daerah ini akan diperbanyak, dan pelaksanaannya di masa mendatang tengah didiskusikan bersama dengan Ditjen Polpum Kemendagri dan Ford Foundation.

Bahar dalam kesempatan itu juga menegaskan, pemikiran terkait ilmu pemerintahan dalam sejarahnya tidak bisa dilepaskan dari MIPI. 

Sejak MIPI berdiri, produk-produk kebijakan tidak bisa dilepaskan dari organisasi tersebut. 

Pada tahun kedua periode kepengurusan ini, MIPI juga telah menerbitkan buku terkait ilmu pemerintahan, termasuk buku putih ilmu pemerintahan, etika pemerintahan, dan dalam waktu dekat akan meluncurkan buku terkait kepemimpinan pemerintahan. 

“Pendiri-pendiri MIPI adalah orang-orang yang selalu mewakafkan pemikiran, mewakafkan ilmunya untuk bagaimana pemerintahan yang baik itu. Bahkan, termasuk mengkritisi pemerintahan, nah itulah dinamikanya yang ada di MIPI,” ungkapnya.

Sebagai informasi, acara ini turut melibatkan sejumlah narasumber diskusi yang terdiri dari Peneliti Utama Politik Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) R. Siti Zuhro, Ekonom Universitas Indonesia (UI) Fithra Faisal Hastiadi, serta Guru Besar Departemen Agronomi dan Holtikultura Institut Pertanian Bogor (IPB) Edi Santosa. 

Kegiatan ini juga dihadiri oleh pewakilan dari peserta PLA, Kementerian/Lembaga (K/L), Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) beberapa wilayah di Indonesia, dan berbagai mitra organisasi masyarakat (Ormas). (aldi)


Share:
Komentar

Berita Terkini