SATUMALUKU.ID -- Modernitas atau kecanggihan teknologi di Eropa khususnya, tidaklah membuat seseorang yang berdarah dunia timur melupakan tradisi adat atau kepercayaan leluhurnya yang terkadang tidak masuk logika, namun terbukti dalam beberapa hal.
Nah, terkait dengan itu, ada kisah spiritual menarik dari vokalis grup musik top Eropa di era 1990 an hingga 2000 an "Vengaboys", Kim Sasabone di kampung halaman ayahnya di Maluku. Tepatnya di Negeri Tuhaha, Pulau Saparua, Maluku Tengah.
Hal itu diceritakan Kim Sasabone kepada aktifis masyarakat Maluku di Belanda, Victor Joseph, yang diijinkan membagi kisah spiritualnya kepada media ini.
Berikut cerita Kim Sasabone yang di akhir Februari 2025 kemarin, bersama ayahnya John Sasabone dan anaknya pulang kampung di Negeri Tuhaha.
Pada tahun 2012 saya pertama kali pergi ke Tuhaha bersama ayah saya. Kami pergi ke pegunungan tempat nenek moyang kami. Malam sebelumnya, tuan tanah Max Aipassa bertanya apakah beta mempunyai keinginan/wish?
Pada waktu itu beta berusia 36 tahun (belum punya anak) dan masih ingin memiliki anak. Tiga bulan setelah perjalanan ke Tuhaha. Kembali ke Belanda, beta hamil. Itu bukanlah sesuatu yang dianggap gampang pada usia itu. Ini terjadi 12 tahun lalu.
Sejak menjadi seorang ibu, karir saya terus berlanjut. Selalu bekerja keras, terus berkeliling dunia. Namun sekarang menjadi lebih sulit dibandingkan dulu.
Setahun yang lalu beta mempunyai perasaan untuk pergi ke Maluku, pergi ke pegunungan moyang kami. Bulan November 2024 beta berhenti temporary dulu karena alasan kesehatan. Justru itu beta bisa ke Maluku.
Dengan pergi ke Tuhaha di tempat adat, beta ingin mengucapkan terima kasih kepada moyang beta untuk putra saya Joveyn yang berusia 11 tahun dan meminta kekuatan untuk diri sendiri.
Sekarang juga saat yang tepat untuk berangkat, karena ayah saya masih sehat untuk membimbing kami. Jadi kami bertiga berangkat ke Tuhaha, mendaki gunung Huhule hingga ke tempat adat.
Di bawah bimbingan tuan adat Aipassa. Putra saya Joveyn lahir di Rotterdam. Dia anak kota, perjalanan gunung merupakan petualangan yang cukup baginya. Pengalaman luar biasa, kita tahu kita diberkati.
Akhirnya, mereka tiba di Kota Ambon pada Jumat, 21 Februari 2025. Kemudian pergi dan tinggal di Negeri Tuhaha selama empat hari dari tanggal 22 hingga 26 Februari.
Pada tanggal 28 Februari mereka terbang ke Sorong menuju Raja Empat, dari sana melalui Jakarta kembali ke Belanda.
"Kim dan keluarga telah tiba kembali di Belanda pada Kamis 6 Maret 2025," ungkap Victor.
Rasa cinta Kim Sasabone untuk tanah asal papanya terlihat pada salah satu foto di media sosialnya, dia memposting suasana jalan di Negeri Tuhaha dengan menulis, 'Amatooo Tuhaha Manise.
Katong Bersaudara dari Beinusa Amalatu. (Goodbye sweet Tuhaha. We're gonna miss you)," tulisnya.
Untuk diketahui, dari catatan Wikipedia, meski besar dan berkarier di Belanda, namun Kim Sasabone lahir di Salvador, Bahia, Brasil pada 1 April 1976. Dia aktif bergabung dengan Vengaboys sejak 1997– 2024.
Pada tahun 1997, Kim bergabung dengan grup Eurodance Vengaboys. Dia dapat dilihat dan didengar sebagai penyanyi dalam klip video lagu " Parada de Tettas ", singel pertama Vengaboys.
Sebagai anggota Vengaboys, ia membuat terobosan nasional dan internasional tahun 1998 dengan lagu " Up and Down ". Di Belanda, lagu ini mencapai tempat kelima di Dutch Top 40. Sedangkan di Inggris, duduki tempat keempat.
Grup ini mencapai kesuksesan internasional setahun kemudian dengan lagu " Boom, Boom, Boom, Boom!! " dan " We're going to Ibiza ". Kedua lagu itu mencapai nomor satu di tangga lagu di Inggris Raya, di antara negara-negara lain. Pada kedua lagu tersebut, Kim Sasabone adalah penyanyi utamanya. (NP)