Parcuma, Lagu Ambon Paling Legend Tak Lekang Dimakan Zaman

Share:


satumalukuID - Sekarang ini sedang viral di TikTok, suara merdu Menteri PUPR RI Basuki Hadimuljono menyanyikan lagu pop Ambon bertajuk “Parcuma”. 

Lagu bergenre duet ini dinyanyikan Basuki bersama biduan perempuan di salah satu rumah makan di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT).

 

Lantunan suara Menteri yang suka berbusana kemeja putih itu, mendapat apresiasi di jagat TikTok karena memang sangat menyentuh para pendengar dan penikmat musik.

 

Sejatinya, lagu Parcuma ini sudah dinyanyikan banyak orang, tak hanya para artis penyanyi profesional, tetapi juga para pejabat. Bahkan banyak penyanyi berdarah Maluku di Negeri Belanda juga sudah sering menduetkan lagu Parcuma ini.

 

Kendati begitu, momen Menteri PUPR Hadimuljono menyanyikan lagu Parcuma tetaplah terasa istimewa. Sebab, dia orang Jawa yang tak pernah berdinas di Maluku. 

 

Dia juga seorang musikus yang sering tampil dalam band bersama pejabat negara lain. Artinya, Hadimuljono ini punya selera musik yang tinggi. 

 

Itu berarti bagi Menteri PUPR, lagu “Parcuma” yang sepenuhnya menggunakan lirik bahasa Ambon itu punya nilai musikalitas yang luar biasa.

 

Lagu Parcuma merupakan hasil ciptaan sang legenda Corr Tetelepta di era 90-an. Lagu ini kemudian dipopulerkan grup musik asal Ambon,  Nanaku Group.

 

Lirik lagu Parcuma menceritakan tentang dua kekasih yang sedang berada di tempat berbeda. Sang pria sedang merantau di tanna Jawa, sedangkan si Perempuan berada di Negeri Maluku Manise.

 

Bait pertama lagu ini mecnceritakan curahan hati sang cook tentang perushaan rindu kepada si pacar tercinta. Sedangkan bait kedua tentang curahan hati sang cewek yang ringu dań menunggu realisasi janji dari lelaki dambaan yang sedang berada di perantauan.

 

Kemudian bait ketiga menceritakan tentang curahan hati tentang masa depan cinta mereka bermuda yang tak jelas.

 

Lantas, bagian reff menceritakan kerelaan hati sang cowok yang mengizinkan pacarnya membuka hati untuk pria lain karena kehidupannya di tanah rantau tidak seperti diinginkannya. (petra josua)

 

Share:
Komentar

Berita Terkini