Volume Ekspor Perikanan Hidup dari Maluku Capai 400.232 Ekor ke 14 Negara

Share:

Kegiatan ekspor di Bandara Pattimura Ambon

satumalukuID - Balai Pengawasan dan Pengendalian Mutu dan Hasil Kelautan dan Perikanan (BP2MHKP) Ambon, mengungkapkan bahwa volume ekspor perikanan hidup dari Maluku mencapai 400.232 ekor selama tahun 2023.

“Ini artinya mengalami peningkatan sebesar 72,81 persen dibandingkan dengan tahun 2022,” kata Kepala BP2MHKP Ambon, Muh Hatta Arisandi, Jumat (26/1/2024).

Pada tahun 2022, volume ekspor komoditas perikanan hidup dari Maluku sebesar 231.600 ekor.

Sementara itu, volume ekspor komoditas perikanan nonhidup selama Januari hingga Desember 2023 mencapai 11.276.427 kilogram.

Terjadi peningkatan sebesar 7,37 persen jika dibandingkan dengan angka pada tahun 2022, yang sebesar 10.502.091 kilogram.

Muh Hatta Arisandi menambahkan bahwa komoditas perikanan Maluku pada periode Januari hingga Desember 2023 diekspor ke 14 negara, antara lain China, AS, Jepang, Hong Kong, Vietnam, Australia, Malaysia, Thailand, Singapura, Belanda, Filipina, Kanada, Korea Selatan, dan Arab Saudi.

[cut]

"Dari 14 negara tersebut, China, AS, Jepang, Hong Kong, dan Vietnam menjadi lima negara tujuan ekspor perikanan terbesar dari Maluku," ujarnya.

Ekspor komoditas perikanan Maluku pada tahun 2023 didominasi oleh udang vaname, ikan tuna, live grouper, dan kepiting bakau.

Peningkatan ekspor ini diatributkan kepada kerja keras dan komitmen seluruh elemen BP2MHKP Ambon serta instansi terkait, seperti Bea Cukai Ambon, Dinas Kelautan dan Perikanan Maluku, dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Maluku, yang berupaya memastikan kemudahan dalam proses perizinan dan pelayanan ekspor dari Maluku.

BP2MHKP Ambon juga mengimplementasikan inovasi layanan publik, seperti program jemput bola kepada pelaku usaha melalui tim reaksi cepat Tatihu, layanan sertifikasi ekspor 24 jam, dan Sistem Layanan Cepat Virtual (Silapatua).

Silapatua mampu menjangkau seluruh kabupaten dan kota di Maluku untuk kegiatan sertifikasi penerapan Program Manajemen Mutu Terpadu (PMMT)/HACCP dan penerapan Cara Karantina Ikan yang Baik (CKIB). (aldi josua)

Share:
Komentar

Berita Terkini