HUT Kota Ambon ke-448; Makan Patita di Jalan AY Patty, Upacara Bernuansa Adat Ambon

Share:


satumalukuID - HUT Kota Ambon ke-448 tahun ini dimeriahkan acara Makan Patita atau makan bersama ribuan warga Kota Ambon. Selain itu, upacara peringatan ditandai nuansa budaya khas Ambon.

Acara makan patita dilaksanakan sepanjang ruas jalan AY Patty Kota Ambon.

Makanan yang disajikan adalah makanan tradisional masyarakat Maluku, di antaranya kasbi (singkong), pisang rebus, sagu, kohu-kohu (urap), ikan bakar, ikan goreng, colo-colo, ikan kuah, papeda, sayur-sayuran dan berbagai jenis makanan tradisional lainnya.

Makan patita merupakan sebuah ritual yang sangat kental pada kehidupan masyarakat di Maluku, sebagai bentuk ungkapan rasa syukur yang disajikan bagi seluruh masyarakat secara gratis.

Ketua Panitia HUT Kota Ambon tahun 2023,   Pieter Saimima menyatakan kegiatan makan patita disiapkan seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD), kecamatan, Kelurahan, desa dan negeri, serta puskesmas dan sekolah.

"Momentum makan patita semua warga Kota Ambon menikmati kuliner yang tersedia sebagai bentuk kebersamaan dan kekeluargaan antar warga," katanya.

Ia menyatakan sesuai dengan tema HUT Kota tahun 2023 "Ambon par samua" atau Ambon untuk semua, maka momentum makan bersama merupakan bentuk kebersamaan mensyukuri pertambahan usia kota.

[cut]

NUANSA BUDAYA AMBON

Sementara itu, upacara peringatan HUT Kota Ambon ke-448 dilaksanakan dalam nuansa budaya Ambon.

Mengenakan baju Cele (khas Maluku) Penjabat Wali Kota Ambon Bodewin Wattimena selaku Upu Nee yang berarti Pemimpin Upacara, bersama rombongan berjalan dari Balai Kota Ambon menuju Tribun Lapangan Merdeka guna mengikuti upacara memperingati Hari Ulang Tahun ke-448 Kota Ambon, Kamis (7/9/2023).

Upacara yang dilangsungkan menggunakan bahasa daerah kota Ambon itu diawali dengan tiupan Kulibia sebanyak 3 kali, yang kemudian dilakukan penyerahan Pantera Kabasaran atau Bendera Kebesaran Kota Ambon oleh pembawa bendera yang merupakan Purna Praja Institut Pemerintahan Dalam Negeri Angkatan 30, yang dikelilingi kain gandong berwarna putih, dan diiringi oleh Totobuang Negeri Hative Besar dan tarian Cakalele. 

Kemudian Pantera Kabasaran diserahkan kepada Upu Nee, Bodewin Wattimena di mimbar upacara. 

Upu Nee, Bodewin Wattimena mengatakan, perayaan hari ulang tahun yang dirayakan setiap tahunnya, hakekatnya merupakan sebuah ungkapan rasa syukur dan terima kasih atas berkat Rahmat dan lindungan Allah SWT, Tuhan yang maha kuasa.

"Peringatan hari ulang tahun ini juga sejatinya merupakan penghormatan kita kepada para leluhur, mereka yang lebih dulu mendiami kota ini, dan juga kepada para pahlawan yang berjuang mempertahankan kota ini pada masa-masa penjajahan dan  kepada para pendahulu yang telah melahirkan Ambon sebagai kota Administratif yang ditandai dengan lahirnya penyelenggaraan pemerintahan di daerah kota Ambon,"kata Wattimena saat membacakan pidato HUT, Kamis (7/9/2023). 

Dikatakan, HUT kota Ambon untuk bersama tingkatkan rasa persaudaraan, persatuan dan kesatuan, menumbuh kebanggaan rasa bangga sebagai orang Ambon, mendorong semangat memiliki dan membangun daerah serta meningkatkan rasa cinta kepada kota Ambon, dalam bingkai dalam kesatuan Republik Indonesia. 

"Perayaan Hari Ulang Tahun ke-448 Kota Ambon mengusung tema"Ambon Par Samua". Dimaknai sebagai kota yang menjunjung tinggi inklusivitas,"terangnya.

Wattimena berharap, di usis ke-448 kota Ambon semakin maju dan berkembang di masa-masa mendatang. 

Upacara Peringati Hari Ulang Tahun ke- 448 kota Ambon, diwarnai dengan penampilan musik jukulele dan lagu-lagu daerah. (aldi josua)

Share:
Komentar

Berita Terkini