Pelabuhan Tulehu Maluku Alami Lonjakan Penumpang pada H-1 Lebaran

Share:

Kapal penumpang di pelabuhan kelas II Tulehu Maluku.

satumalukuID - Pihak pelabuhan kapal cepat rute Tulehu ke Amahai provinsi Maluku mengaku terjadi lonjakan penumpang yang signifikan pada H-1 idul Fitri 1444 hijriah

"Arus mudik untuk pelabuhan Tulehu hari ini mengalami peningkatan sebesar 35 persen jika dibanding sebelumnya ya," ujar Kepala kantor pelabuhan kelas II Tulehu Margarita Wattimury di Maluku tengah, Jumat (21/4/2023).

Ia mengatakan pergerakan arus mudik untuk H-1 idul Fitri 1444 hijriah di pelabuhan tersebut mencapai 1070 penumpang yang berangkat dari Tulehu menuju Amahai dan Tulehu menuju Saparua.

"Sementara yang turun itu ada sebanyak 958 penumpang," kata dia. ​​​​​​

Iyaa menjelaskan jika dibandingkan dengan hari-hari sebelumnya angka tersebut tergolong yang paling besar dalam sepekan terakhir yang pergerakan penumpang naik dan turunnya pun hanya 822 orang saja untuk yang terbanyak.

"Tahun ini tidak ada pembatasan jadi orang bebas untuk melakukan perjalanan," katanya.

Pihaknya pun telah menyediakan sebanyak empat kapal cepat untuk melayani arus mudik tahun ini yang diprediksi menjadi arus mudik paling ramai dalam tiga tahun terakhir.

Kapal yang disediakan pun yakni KM Express Cantika 88, KM Cantika lestari 99B, KM Cantika torpedo, dan KM Express Cantika.

Keempat kapal tersebut masing- masing memiliki kapasitas penumpang 260, 370, 351 dan 355 orang untuk satu kali penyeberangan menuju Amahai dan Saparua.

Margarita mengatakan untuk mengakomodasi seluruh pemudik melalui pelabuhan kapal cepat di Tulehu, pihaknya pun telah menambah frekuensi jadwal penyebrangan menjadi tiga kali dalam sehari dari yang sebelumnya hanya dua kali sehari.

"Jadi yang tadinya kapal berangkat jam 09.00 WIT, kami majukan jadi jam 08.20 WIT, kemudian pada siang hari kapal perbantuan jam 13.00 WIT, kemudian jam 16.00 WIT ada lagi," katanya.

Sebelumnya Presiden Joko Widodo menyebut, prediksi pemudik pada libur lebaran 2023 sebanyak 123 juta orang.

Prediksi tersebut jauh lebih besar dibanding 2022, hingga perlu antisipasi mencegah kepadatan. (Ode Dedy Lion Abdul Azis/ant)
Share:
Komentar

Berita Terkini