Kemendikbudristek Ajak Pendidik Maluku Implementasi Kurikulum Merdeka

Share:

pamflet perpanjangan pendaftaran implementasi kurikulum merdeka.
Photo: HO-Kemendikbudristek/ant

satumalukuID - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) mengajak satuan pendidikan di Provinsi Maluku melakukan refleksi dan memilih opsi Implementasi Kurikulum Merdeka.

Plt. Direktur Pendidikan Masyarakat dan Pendidikan Khusus Ditjen PAUD Dikdasmen Kemendikbudristek, Aswin Wihdiyanto, Ambon, Senin (10/4/2023), mengatakan, perpanjangan pendaftaran Implementasi Kurikulum Medeka untuk mengakomodir dan mengapresiasi besarnya antusiasme pemerintah daerah (pemda) dalam mendorong satuan pendidikan mengimplementasikan Kurikulum Merdeka.

“Perpanjangan masa pendaftaran ini juga kesempatan bagi satuan pendidikan dalam mematangkan keputusan opsi Kurikulum Merdeka yang sesuai kebutuhan masing-masing,” kata Aswin.

Kemendikbudristek, lanjutnya,  memperpanjang waktu pendaftaran Implementasi Kurikulum Mendeka hingga 14 April 2023.

"Kami mendapatkan banyak permintaan perpanjangan waktu pendaftaran dari berbagai daerah agar satuan pendidikan mendapatkan kesempatan berefleksi dan berembuk bersama untuk menentukan kurikulum yang akan digunakan di satuan pendidikan mereka," ujar Aswin.

Kurikulum Merdeka dihadirkan Kemendikbudristek melalui Merdeka Belajar Episode ke-15 untuk perbaikan sistem pembelajaran dan mendorong agar pendidikan di Indonesia dapat segera bangkit dari krisis pembelajaran.

Kurikulum ini dalam konsepnya hadir untuk memberi ruang dan waktu yang lebih banyak dalam pengembangan kompetensi dan karakter peserta didik, juga memberi fleksibilitas bagi sekolah untuk merancang kurikulum operasional sendiri.

Sementara itu salah satu guru SMA Negeri 2 Ambon (Maluku), Sonya Elly mengungkapkan bahwa Kurikulum Merdeka merupakan kurikulum yang menyempurnakan kurikulum sebelumnya.

"Kita ada pada zaman dimana guru terus mengembangkan diri di Kurikulum Merdeka, sekolah dibebaskan mengambil jadwal dengan sistem blok atau periode. Banyak kegiatan di platform Merdeka Mengajar untuk mengembangkan kurikulum. Pengembangan jam yang bisa diatur, konten materi sudah benar-benar diperhatikan, dan capaian pembelajaran sudah jelas," katanya. 

Elly juga mengungkapkan bahwa kegiatan paling menarik untuk siswa di Kurikulum Merdeka adalah Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) karena kegiatan siswa ini tidak pernah ada di kurikulum manapun.

"Pada kegiatan kami mengambil tema kewirausahaan, kami mengambil tema pembuatan makanan Korea. Anak-anak menjalani pembelajaran yang menyenangkan dan relevan untuk mereka, kreatif menciptakan suatu produk, bernalar kritis untuk produk ini bisa sampai dijual, berkolaborasi dan lainnya. Jadi Kurikulum Merdeka ini menjawab, apa fungsi pendidikan itu," ujarnya. 

Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah (PAUD Dikdasmen) Iwan Syahril mengungkapkan bahwa sejak dibukanya masa perpanjangan pendaftaran, sudah lebih dari 268.000 satuan pendidikan di Indonesia yang antusias mengimplementasikan Kurikulum Merdeka untuk Tahun Ajaran 2023/2024.

lwan turut mengimbau satuan pendidikan yang belum mendaftar agar memanfaatkan masa perpanjangan ini.

"Mari bersama-sama bersiap untuk mengimplementasikan Kurikulum Merdeka di Tahun Ajaran baru bersama 2,5 juta pendidik di seluruh Indonesia demi memberikan layanan pembelajaran yang relevan, menyenangkan, dan sesuai dengan kebutuhan murid," ajak lwan. (Winda Herman/ant)

Share:
Komentar

Berita Terkini