Polisi Tangkap Pelaku Persetubuhan Anak Bawah Umur di Ambon

Share:

Kabid Humas Polda Maluku, didampingi Dirreskrimum Polda Maluku dan Kasubdit IV dalam gelar konferensi pers, di Mapolda Maluku, Ambon, Rabu (22/2/2023).

satumalukuID - Tim penyidik Subdit IV Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA), Ditreskrimum Polda Maluku, menangkap IM, pelaku persetubuhan dan pencabulan anak di bawah umur di Kota Ambon.

Warga di kecamatan Sirimau, Kota Ambon, ini diduga telah menyetubuhi dan mencabuli SM, anak tetangganya. Perbuatan itu dilakukan sejak tahun 2020 hingga 2023. Korban kini berusia 11 tahun.

"Pelaku IM ditetapkan tersangka setelah penyidik melakukan pemeriksaan terhadap empat saksi dan satu tersangka, dan menerima hasil visum et repertum dari rumah sakit Bhayangkara," kata Kabid Humas Polda Maluku, Kombes Pol M. Roem Ohoirat, dalam konferensi pers di Mapolda Maluku, Rabu (22/2/2023).

IM disangkakan melanggar Pasal 81 dan Pasal 82 Undang-undang (UU) RI Nomor 17 Tahun 2016 tentang Perpu Nomor 01 Tahun 2016 tentang perubahan kedua atas UU RI Nomor 23 Tahun 2002 tentang perlindungan anak menjadi UU juncto pasal 76D dan pasal 76E UU RI Nomor 35 Tahun 2014 tentang perubahan atas UU RI Nomor 23 Tahun 2002 tentang perlindungan anak dan atau pasal 6 huruf a UU RI Nomor 12 Tahun 2022 tentang tindak pidana kekerasan seksual.

"Tersangka sudah ditahan di rumah tahanan Polda Maluku. Tersangka terancam dipidana penjara paling singkat 5 tahun dan paling lama 15 tahun dan denda paling banyak Rp5 miliar," ungkap Ohoirat.

Peristiwa itu berawal sekitar bulan Mei 2020. Tersangka mencabuli korban sebanyak 2 kali. Kemudian pada 3 Januari 2023, tersangka menyetubuhinya sebanyak 4 kali dalam sehari.

"Perbuatan tersangka menyebabkan akibat buruk pada psikologi korban anak," katanya.

Ohoirat mengatakan, pencabulan dan persetubuhan dilakukan tersangka di rumah korban di kawasan Kecamatan Sirimau Kota Ambon. Korban merupakan tetangganya.

"Pada tahun 2020 tersangka merupakan orang yang dipekerjakan oleh orang tua korban di rumah keluarga korban sebagai penggiling bumbu," ungkapnya. (Winda Herman/ant)

Share:
Komentar

Berita Terkini