BKIPM Maluku Utara Gandeng Unkhair Ternate Jaga Mutu Hasil Perikanan

Share:

Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menggandeng Universitas Khairun (Unkhair) Ternate untuk bersama-sama menjaga mutu dan kualitas hasil perikanan di perairan Malut.

satumalukuID - Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Maluku Utara menggandeng Universitas Khairun (Unkhair) Ternate dalam menjaga mutu hasil perikanan di Malut.

"Kami gandeng Unkhair Ternate untuk bersama-sama mengoptimalkan mutu hasil perikanan, karena Malut memiliki potensi perikanan yang menjanjikan," kata Sekretaris BKIPM Malut, Hari Maryadi dihubungi di Ternate, Jumat (3/2/2023).

Menurut dia, kerja sama antara BKIPM Malut bersama Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Unkhair ini untuk memberikan keterampilan dan pengetahuan kepada mahasiswa Unkhair dalam pengelolaan perikanan, terutama dalam menjaga keamanan dan mutu perikanan.

Oleh karena itu, BKIPM bersama-sama dengan mahasiswa FPIK Unkhair mengasah kemampuan mahasiswa guna memperdalam pengetahuan mengenai keahlian penyakit ikan serta hasil perikanan, sehingga hasil perikanan di Malut bisa memiliki nilai jual tinggi di pasar ekspor.

Sementara itu, di tempat terpisah, Pemprov Malut mendukung upaya ekspor ikan tuna ke Thailand yang difasilitasi Mitra Tuna Mandiri melakukan ekspor perdana potensi ikan tuna.

Wakil Gubernur Malut, M Al Yasin Ali dihubungi sebelumnya menyatakan.bisnis perikanan tuna sangat potensial karena ikan tuna merupakan jenis ikan High Migratory dan menjadi primadona hingga mancanegara.

Indonesia sebagai negara penghasil tuna terbesar memiliki potensi besar merajai pasar tuna internasional.

Wakil Gubernur sendiri melakukan pelepasan ekspor ikan dipusatkan Pelabuhan Perikanan Bastiong Ternate melalui CV Mitra Tuna Mandiri (MTM) mengekspor ikan jenis tuna ke Thailand sebanyak 25 ton beberapa waktu lalu.

Selain itu, data internasional menunjukkan bahwa benih-benih tuna terbanyak ada di wilayah pulau Morotai, Halmahera Selatan dan di sebagian wilayah Sula.

Sedangkan, untuk nilai ekonomi dari perdagangan produk perikanan tuna Indonesia sangat besar dan menjadi peluang yang dapat terus dimanfaatkan, namun tetap harus mengedepankan aspek keberlanjutan agar perikanan tuna terus menerus lestari.

"Saya juga akan terus membangun komunikasi dengan pemerintah pusat dan investor untuk meningkatkan volume ekspor ikan tuna asal Malut," ujar Wagub.

Oleh karena itu, Wakil Gubernur Malut berharap dengan adanya ekspor Perdana ini dapat memacu pelaku usaha atau UKM lainnya untuk lebih semangat dalam memasarkan produknya ke pasar internasional. (Abdul Fatah/ant)
Share:
Komentar

Berita Terkini