Pangdam Pattimura Ajak Forkopimda Maluku Bahas Pencegahan Konflik

Share:

Pangdam XVI/Pattimura Mayjen TNI Ruruh A. Setyawibawa menggelar dialog bersama forkopimda dan tokoh agama di Maluku untuk membahas pencegahan konflik, di Ambon, Jumat (2/12). (HO/Pendam XVI/Pattimura)

satumalukuID - Panglima Kodam XVI/Pattimura Mayjen TNI Ruruh A. Setyawibawa mengajak forum komunikasi pimpinan daerah (forkopimda) serta tokoh agama di Maluku untuk berbincang membahas berbagai langkah pencegahan konflik di provinsi tersebut.

Pembahasan pencegahan konflik yang digelar melalui coffee morning di Ambon, Jumat (2/12/2022), bertujuan untuk membuka kran komunikasi dan ajang silaturahmi antara seluruh instansi pemerintah dengan masyarakat, sehingga langkah penyelesaian masalah di daerah dapat diselesaikan.

Menurut Pangdam, pertemuan santai dan terbuka itu diharapkan dapat melahirkan berbagai ide segar terkait penyelesaian masalah di Maluku saat ini, terutama konflik yang terjadi antara warga Negeri Pelauw dan Kariuw di Pulau Haruku, mulai dari membangun sinergi komunikasi, permasalahan dan kendala dihadapi di lapangan, hingga strategi dan langkah penanganan.

"Inilah salah satu wujud keharmonisan kita untuk menjalin tali silaturahmi, sehingga Provinsi Maluku dan Maluku Utara tetap aman, damai dan kondusif. Selain itu juga membahas berbagai persoalan yang berkembang di masyarakat," katanya.

Pangdam juga menghimbau kepada tokoh masyarakat, tokoh adat, tokoh agama dan tokoh pemuda untuk dapat menjadi penyambung lidah terhadap setiap kebijakan pemerintah sehingga dapat sampai kepada masyarakat.

Selain itu, informasi dan kebijakan pemerintah itu dapat tersampaikan secara utuh dan lengkap tanpa distorsi atau kesalahpahaman yang mengakibatkan munculnya berita bohong (hoax).

Pangdam juga mengapresiasi kebersamaan antara Raja Pelauw dan Ori serta Kariuw dalam penyelesaian konflik, melalui proses rekonsiliasi, rekonstruksi dan rehabilitasi yang terus berjalan saat ini.

Dia berharap di akhir tahun 2022 penyelesaian konflik di Pulau haru dapat berakhir yang ditandai dengan pengembalian warga Kariuw ke negeri asalnya yang direncanakan pada 24 Desember 2022, dan konflik serupa tidak terjadi di tahun 2023.

Kegiatan tersebut juga diisi sosialisasi wawasan kebangsaan oleh Ketua Lembaga penjamin Mutu (LPM) IAIN Ambon Abidin Wakano tentang penguatan karakter kebangsaan dalam menangkal bahaya radikalisme dan memperkokoh pertalian sejati hidup orang basudara.

Dialog itu juga dihadiri Wakapolda Maluku Brigjen Pol Jan de Fretes, Ketua DPRD Provinsi Maluku Benhur G. Watubun, Danlantamal IX/Ambon Brigjen TNI Said Latuconsina, Kajati Maluku Edward Kaban, Uskup Diosis Amboina Mgr Seno Ngutra, Ketua MPH Sinode GPM Pendeta Elifas Maspaitella, dan Ketua MUI Maluku Abdullah Latuapo. (Jimmy Ayal/ant)
Share:
Komentar

Berita Terkini