Dinas Kesehatan Ambon Intensif Penjaringan Kasus TBC

Share:

Dinas Kesehatan (Dinkes) Ambon melatih kader melakukan penjaringan dan penemuan kasus TBC mencapai target eliminasi TBC tahun 2030.

satumalukuID - Dinas Kesehatan (Dinkes) Ambon, Maluku, intensif melakukan penjaringan dan penemuan kasus TBC dalam upaya mencapai target eliminasi TBC tahun 2030.

Penjaringan kasus TBC dilakukan para kader yang bertugas menemukan terduga penderita, melakukan pendampingan dan pengobatan kepada penderita penyakit tersebut hingga sembuh, kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Ambon, Wendy Pelupessy di Ambon, Selasa (27/12/2022).

"Penjaringan kasus dilakukan menggunakan aplikasi pendukung percepatan eliminasi tuberkulosis atau Garb TBC, dengan menerapkan sistem GPS esensial, guna mengetahui kantong TBC di sejumlah titik di Kota Ambon," katanya.

Ia menyatakan, penjaringan yang dilakukan terjadi peningkatan signifikan, dimana selama ini per bulan ditemukan 25- 170 kasus, tetapi dengan menggunakan aplikasi grab TBC ditemukan 825 kasus terduga dalam kurun waktu dua bulan.

"Dari 825 terduga kasus 56 positif TBC, penularannya luar biasa karena itu kita akan terus melakukan penjaringan dan penemuan kasus," katanya.

Wandy mengatakan, setelah dilakukan penjaringan maka jika positif maka penderita akan menjalani pengobatan hingga sembuh.

"TBC ketika ditemukan dini dan diobati maka bisa sembuh total," katanya.

Ia mengakui, selama ini penemuan kasus terkendala rendahnya keterlibatan masyarakat dalam penjaringan suspek TBC, semua tidak terlepas dari pemahaman yang benar, bagaimana penularan, kriteria pasien terduga, serta upaya pencegahan.

Upaya pendampingan aktif kepada pasien selama pengobatan, katanya, membutuhkan waktu yang lama sesuai dengan aturan pengobatan yang memenuhi standar.

Disamping itu, masih adanya stigma tentang TBC serta terbatasnya informasi tentang pelayanan dan pengobatan TB di masyarakat mempengaruhi motivasi pasien untuk sembuh.

"Kami berharap melalui penetapan aplikasi grab TBC dapat meningkatkan penemuan dan kesembuhan kasus, menurunkan angka pasien yang mangkir dan putus berobat serta membantu menghilangkan persepsi dan sikap masyarakat yang menghambat program pengendalian TBC,," kata Wendy. (Penina Fiolana Mayaut/ant)
Share:
Komentar

Berita Terkini