39 Tahun Tanpa Pemerintahan Definitif, Akhirnya Tisera Dilantik Jadi Raja Negeri Urimessing

Share:

satumalukuID - 39 tahun tanpa kepala pemerintahan definitif, akhirnya Penjabat (Pj) Walikota Ambon, Bodewin M. Wattimena, melantik Yohannes Tisera sebagai Raja Negeri Urimesing, Kecamatan Nusaniwe, Selasa (15/11/2022).

Saat pelantikan, Wattimena menitipkan empat tugas penting yang harus dijalankan selama menjalankan tugasnya dalam masa jabatan 2022 – 2028.

Hal utama yang dimintanya guna dijalankan oleh Tisera dalam awal masa jabatannya, yakni persatukan segala perbedaan yang sementara ini terjadi, serta memulihkan hubungan yang sedang renggang lantaran penentuan mata rumah parenta.

“Tugas pertama Pak Buke (panggilan Tisera) adalah lakukan konsolidasi, rekonsiliasi seluruh masyarakat, pastikan bahwa yang tidak sepakat kemarin, sepakat setelah pelantikan, karena hanya dengan cara itu kita bisa bangun negeri ini,” tegas Wattimena, saat pelantikan di Dusun Seri, Negeri Urimesing, Kecamatan Nusaniwe Kota Ambon.

Lebih lanjut ia katakan, ada empat tugas yang harus dijalankan oleh Raja Definitif yang baru bersama dengan Saniri Negeri. Yakni pertama, khususnya untuk para saniri, lakukan pengawasan sesuai ketentuan peraturan yang berlaku terhadap kinerja kepala pemeritahan negeri beserta perangkatnya.

“Lakukan pengawasan terhadap seluruh aset Negeri Urimesing termasuk hak ulayat yang terbagi pada lima dusun yakni Tuni, Mahia, Kusu-kusu, Siwang, dan Seri sesuai dengan aturan pembagian aset negeri baik berupa tanah atau yang lainnya,” terangnya.

Kedua, harus ada rapat antara saniri, raja, dan tokoh-tokoh tertinggi yang berada pada kelima dusun apabila inigin mengambil keputusan terkait dengan pelepasan aset dalam bentuk apa pun.

“Jika akan dilepaskan oleh kepala pemerintah negeri terlebih dahulu harus memiliki persetujuan bersama oleh lima dusun, saya ingatkan itu,” tegasnya.

Ketiga, Wattimena berharap di tahun yang akan datang Pemerintah Negeri dan Pemkot Ambon dapat bekerja sama untuk memecahkan Negeri Urimesing menjadi beberapa desa administratif tanpa mengubah dan menghilangkan hak ulayat dan adat-istiadat Negeri Urimesing.

“Keempat jadilah pemimpin yang adil dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya mempin negeri ini,” ujarnya.

Ia berharap, dalam menjalankan tugas yang diembankan, Tisera dapat mengikuti aturan yang berlaku dan ditetapkan.

“Menjadi pemimpin itu tidak gampang hanya karena Tuhan berkenan kita bisa jadi pemimpin, karena itu seluruh proses yang dilakukan kedepan, lakukan itu dengan takut Tuhan dan menghormati leluhur yang sudah membangun negeri ini,” tambahnya. (RT)

Share:
Komentar

Berita Terkini