100 Kader Penanggulangan TBC Kota Ambon Dilatih Dinas Kesehatan

Share:

Foto bersama pelatihan kader penanggulangan TBC diselenggarakan Dinkes Kota Ambon ANTARA/HO- Dinkes Ambon


satumalukuID - Dinas Kesehatan Kota Ambon, Maluku melatih 100 kader penanggulangan Tuberkulosis (TBC) yang bertugas menemukan terduga penderita, melakukan pendampingan dan pengobatan kepada penderita penyakit tersebut hingga sembuh.

"Rendahnya temuan penderita TBC membuat kami melatih 100 kader yang akan menjadi ujung tombak di masyarakat, untuk mencari dan menemukan penderita," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Ambon Wendy Pelupessy di Ambon, Jumat (28/10/2022).


Dia mengatakan para kader mendapat pelatihan penanganan TBC agar ada peran aktif masyarakat dalam penanganan penyakit ini.


Dia mengharapkan para kader mampu melakukan penanggulangan TBC di masyarakat, yakni mendampingi pengobatan pasien sampai sembuh dan dituntut melakukan investigasi kontak, guna menemukan kasus di masyarakat.


Selain itu, kader dilatih menggunakan aplikasi percepat eliminasi TBC. Ketika kader menemukan penderita maka akan muncul data di puskesmas atau wilayah mana petugas akan mengunjungi guna mengetahui kantong TBC.


"Para kader bekerja sama dengan puskesmas melakukan pemeriksaan di mana target kita hingga Desember 2022 mendapat temuan terduga TBC sebanyak 800 orang," katanya


Ia mengakui rendahnya keterlibatan masyarakat dalam penjaringan suspek TBC tidak terlepas dari pemahaman yang benar, bagaimana penularan, kriteria pasien terduga, serta upaya pencegahan.


Upaya pendampingan aktif kepada pasien selama pengobatan, katanya, membutuhkan waktu yang lama sesuai dengan aturan pengobatan yang memenuhi standar.


Disamping itu, masih adanya stigma tentang TBC serta terbatasnya informasi tentang pelayanan dan pengobatan TB di masyarakat memengaruhi motivasi pasien untuk sembuh.


"Diharapkan dengan pelatihan kader akan meningkatkan penemuan dan kesembuhan kasus, menurunkan angka pasien yang mangkir dan putus berobat serta membantu menghilangkan persepsi dan sikap masyarakat yang menghambat program pengendalian TBC,," kata Wendy. (Penina Fiolana Mayaut/ant)

Share:
Komentar

Berita Terkini