Menteri Parekraf Akui Kota Ambon Konsisten Pengembangan Ekonomi Kreatif

Share:


satumalukuID - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno, memberi apresisasi yang tinggi kepada kota Ambon atas konsistensi dalam pengembangan ekonomi kreatif.

“Kami apresiasi kota ini yang konsisten mendukung pengembangan ekonomi kreatif. Sumbernya inovasi dan kreativitas. Banyak kabupaten/kota belum masuki tahap jadi kota kreatif UNESCO, tapi Ambon sudah sejak 2019. Ini harus jadi inspirasi bagi Kabupaten/kota lain,” ungkap Menparekraf.

Hal itu disampaikan dalam acara Roashow Kabupaten/Kota (KaTa) Kreatif, yang digelar di Mall Ambon City Center (ACC), Minggu (11/9/2022).

Sandiaga yang juga warga kehormatan Negeri Hutumuri, mengungkapkan, Ambon memiliki kekhasan, karena merupakan satu-satunya kota di Indonesia yang menembus UNESCO Creative City of Music. 

Dan untuk membangun sebuah kosistem musik, maka pelaku sub sektor musik perlu mendapat dukungan/fasilitas pemerintah kota dan provinsi.

Sebagai salah satu sub sektor unggulan di Kemenparekraf RI, musik harus diperkuat ekosistemnya dan terus ditingkatkan kapasitas elemen terkaitnya. Salah satu pendalaman yang penting lewat diskusi dan tindaklanjut secara sistematis.

“Pasca Pandemi Covid-19 yang kini masuki masa endemi, kita akan rancang event musik di Ambon dengan mengundang para musisi lokal, nasional bahkan internasional. karena itu saya berharap dukungan pemerintah daerah dan musisi,” jelasnya.

Disamping itu sub sektor musik, lanjutnya, dapat membuka peluang usaha dan lapangan kerja bagi masyarakat.

[cut]

“Banyak pelaku UMKM mampu ciptakan peluang usaha dan lapangan kerja termasuk sub sektor musik. Pemerintah sebagai supporting system. Jika semua bergandeng tangan, maka ekonomi kreatif pasti maju. Sebab , Ambon harus jadi episentrum musik di Indonesia Timur dan Indonesia pada umumnya,” tandasnya.

Sementara itu, Penjabat (Pj) Walikota Ambon, Bodewin M. Wattimena menjelaskan Covid-19 sangat terasa dampaknya juga di Ambon. Karena pandemi, banyak orang di-PHK, usaha tidak berjalan baik, karena penerapan protokol kesehatan yang ketat, termasuk sektor ekonomi kreatif musik mandek.

Namun seiring Covid melandaai, peluang ekonomi kreatif maju dan berkembang makin besar. Keberpihakan pemerintah bagi UMKM dan musisi mulai bergairah, lewat program Jiku Bata (Sudut Balai Kota), pembinaan sanggar kreatif musik dan seni lainnya, serta kedepan ada rencana memiliki pasar ole-ole yang representatif.

“Khusus untuk Ambon City Of Music kita dorong potensi musik, minimal salurkan kemampuan mereka. Ada banyak sanggar yang kita bina, untuk tunjukan bahwa City Of Music itu nyata di kota Ambon,” beber Wattimena.

Dalam kegiatan HUT ke 447 Kota Ambon, Pemkot juga mengadakan kolaborasi UMKM dan live musik selama event Mini Expo yang berlangsung di Pattimura Park.

“Pemkot menaruh perhatian pada UMKM yang kita terus dorong untuk berkenbang, ada banyak hal dilakukan dan kita ingin fasilitasi mulai produksi hingga pemasaran, salah satunya Pemkot sudah membuka E – katalog lokal untuk berikan ruang bagi UMKM pasarkan produknya. Karena itu UMKM harus siapkan diri agar dapat terobos masuk pasar nasional dan internasional,” tutur Wattimena.

Untuk diketahui, Ambon masuk Kota/Kabupaten ke-30 di Indonesia yang jadi sasaran program “Kabupaten Kota (KaTa) Kreatif” Kemenparekraf RI. Workshop KaTa kreatif di ACC, melibatkan pelaku ekonomi kreatif sektor kuliner dan musik di Kota Ambon. (*)

Penulis: Novi

Share:
Komentar

Berita Terkini