Kota Ambon Masuk Program INKLUSI Kerjasama Australia dan Yayasan BaKTI

Share:

satumalukuID – Program Kemitraan Australia-Indonesia Menuju Masyarakat Inklusif (INKLUSI) adalah satu dari upaya penghapusan diskriminasi dan kekerasan terhadap kelompok rentan dan minoritas demi pembangunan yang inklusif.

Program INKLUSI akan diimplementasi di Indonesia oleh delapan mitra nasional hingga tahun 2028. Yayasan BaKTI  sebagai salah satu mitra nasional program INKLUSI, akan berfokus pada penghapusan kekerasan yang didasarkan pada kondisi kekerasan terhadap perempuan, pemenuhan hak disabilitas, dan kelompok rentan dan marjinal.

“Kolaborasi merupakan pendorong utama dari tercapainya berbagai tujuan pembangunan. Oleh karena itu dalam melaksanakan program INKLUSI ini, Yayasan BaKTI berkolaborasi bersama mitra-mitra LSM di wilayah kerja program”, jelas Muhammad Yusran Laitupa, Direktur Yayasan BaKTI melalui rilisnya kepada media ini, Sabtu (11/6/2022).

Dikatakan, Kabupaten Maros, Kota Parepare, Kabupaten Tana Toraja, Kota Kendari, Kabupaten Lombok Timur, Kota Ambon dan Kabupaten Kupang adalah lokasi dimana Program INKLUSI akan dikerjakan oleh Yayasan BaKTI bersama enam mitranya.

Terkait dengan itu, dalam acara peluncuran Program INKLUSI – Yayasan BaKTI di Hotel Melia Makassar pada 10 Juni 2022, Konsul Jenderal Australia Brownwyn Robbins menyampaikan harapannya agar program ini dapat berkontribusi pada tujuan pembangunan yang lebih luas.

Dimana tidak ada satupun yang tertinggal dalam pembangunan, dan lebih banyak kelompok marjinal berpartisipasi dalam pembangunan, serta mendapat manfaat dari pembangunan di bidang sosial budaya, ekonomi, dan politik di Indonesia.

Enam mitra Yayasan BaKTI dalam menjalankan program INKLUSI adalah YLP2EM (Yayasan Lembaga Pengkajian Pengembangan Ekonomi dan Masyarakat) Parepare, YESMa (Yayasan Eran Sangbure Mayang) Tana Toraja, Rumah Generasi Ambon, RPS (Rumpun Perempuan Sulawesi Tenggara) Kendari, UDN (Yayasan Ume Daya Nusantara) Kupang, dan LRC (Lombok Research Center) Lombok Timur.

Menurut Laitupa, program ini juga melanjutkan kerja pemerintah, organisasi  masyarakat sipil (OMS) dan gerakan sosial di Indonesia, termasuk gerakan perempuan untuk memajukan kesetaraan gender, pemenuhan hak penyandang disabilitas, dan inklusi  sosial.

Dalam pelaksanaan program, lanjutnya, Yayasan BaKTI dan mitra lokal di masing-masing wilayah, akan membangun kemitraan dan kerjasama empat stakeholder kunci, yaitu DPRD, OPD terkait, media massa melalui Forum Media, dan kelompok masyarakat marginal dan rentan dan disabilitas melalui Kelompok Konstituen pada tingkat desa/kelurahan.

Peluncuran Program INKLUSI Yayasan BaKTI dihadiri dan dibuka oleh Kepala Bappelitbangda Provinsi Sulawesi Selatan Andi Darmawan Bintang. Acara ini juga dihadiri oleh Team Leader INKLUSI-Cowater Erin Anderson dan perwakilan dari enam mitra Yayasan BaKTI. (SM-05)

Share:
Komentar

Berita Terkini