Jubir Gugus Tugas Covid-19 Kota Ambon Sebut Lahan Baru Pemakaman Bukan untuk Kepentingan Covid-19

Share:

satumalukuID – Kepala Dinas Komunikasi Informatika dan Persandian Kota Ambon selaku Juru Bicara (Jubir) Gugus Tugas Covid-19 Kota Ambon, Joy Adriaansz, menyebutkan lahan baru yang tengah diupayakan Pemerintah Kota (Pemkot)Ambon, bukanlah lahan yang disiapkan untuk kepentingan Covid-19.

Penegasan tersebut disampaikan Joy, menyusul merebaknya simpang siur informasi, paska pemakaman warga pada lokasi pemakaman Taeno, Negeri Rumah Tiga, Kecamatan Teluk Ambon, yang menggunakan prosedur Covid-19.

“Ini lebih kepada kepentingan Tempat Pemakaman Uum (TPU) bagi masyarakat Kota Ambon, mengingat lahan TPU yang dipakai selama ini sudah penuh,” tandas saat konferemsi pers di ruang Unit Layanan Administrasi Balaikota Ambon, Sabtu (2/5/2020).

Dia berharap, masyarakat agar mengerti bahwa penyiapan lahan saat ini, bukan untuk kepentingan Covid-19, tapi kepentingan masyarakat umum di Kota Ambon.

Joy katakan, secara administratif lahan tersebut sudah selesai. Namun ada sedikit permasalahan internal, sehingga Pemkot masih harus menunggu mediasi internal yang sedang dilakukan.

Pada kesempatan yang sama Kepala Bagian Hukum Kota Ambon, John Slarmanat menyebutkan, terkait lahan pemakaman yang tengah disiapkan Pemkot, yang dibutuhkan untuk area pemakaman merupakan kebutuhan yang mendesak.

“Ini bukan soal Covid-19. Tapi memang kebutuhan akan lahan TPU merupakan sesuatu yang bersifat mendesak. Untuk itu, Pemkot Ambon sudah menyiapkan sebuah lahan baru yang berbatasan dengan wilayah administratif Kabupaten Maluku Tengah,” ungkapnya.

Namun lantaran lahan tersebut berbatasan dengan petuanan Negeri Hitu, Kabupaten Maluku Tengah, John katakan, masih perlu dibicarakan secara internal dengan Pemerintah Negeri Hitu.

“Pada prinsipnya Pemerintah Negeri Hitu Lama mendukung apa yang menjadi rencana Pemerintah Kota,” terang John.

Juru Bicara Gugus Tugas Kota Ambon, Joy Adriaansz menambahkan, mencuatnya permasalahan lokasi pemakaman ini, sedikit banyaknya merupakan dampak dari kurangnya pemahaman masyarakat akan Covid-19. Kedepan dirinya berjanji akan lebih efektif dalam mensosialisasikan Covid-19.

Dia mengakui masih banyak masyarakat yang menganggap Covid-19 adalah aib. “Covid-19 bukanlah aib, namun musibah yang bisa menimpa siapa saja dan kapan saja,” tandasnya.

Share:
Komentar

Berita Terkini