Kiprah Ajax di Liga Champions 2019, Ingat Sonny Silooy Pemain Berdarah Maluku Pertama Berprestasi di Eropa

Share:

PENAMPILAN Ajax FC di Liga Champions Eropa 2018-2019 kali ini patut diacungi jempol. Karena itu, media-media di luar menjuluki penampilan anak-anak Amsterdam sebagai pembunuh raksasa, hingga menginjakan kaki mereka di babak semifinal kompetisi paling elit di Eropa itu.

Pasalnya, sampai di babak semifinal selain belum pernah kalah, Ajax juga melewati dan “membunuh” tiga raksasa Eropa sekaligus. Yakni di babak grup, dua kali menahan imbang tim elit Bundesliga yaitu Bayern Munchen. Hal itu membuat mereka bersama Munchen lolos ke putaran knock out.

Di 16 Besar, Ajax sudah langsung ketemu juara bertahan dan peraih gelar terbanyak Liga Champions yaitu raksasa Spanyol, Real Madrid. Di partai kandang di Amsterdam anak-anak muda Ajax kalah 1-2. Namun saat main di markas Real Madrid, justru Ajax tampil menggila dan menang 4-1, sehingga mereka lolos dengan skor agregat 5-3.

Lolos ke perempatfinal lagi-lagi Ajax harus menghadapi raksasa Eropa lainnya yaitu “Si Nyonya Besar” dari Italia, Juventus FC.

Main di kandangnya Ajax mampu menahan imbang Juventus 1-1. Saat bentrok di markas Juventus, Ajax bisa membalikkan keadaan dan menang 2-1. Sehingga Ajax unggul skor agregat 3-2 dan lolos ke semifinal.

Kemenangan Ajax yang meloloskan ke semifinal itu, setelah mereka menunggu selama 22 tahun barulah kembali ke Empat Besar kompetisi paling elit di Eropa itu.

Nah, partai Ajax vs Juventus itu, merupakan kenangan kedua tim saat bentrok di partai final Liga Champions Eropa edisi 1995-1996, dimana saat itu Juventus juga diperkuat nama-nama penyerang top di Eropa dan timnas Italia seperti Gianluca Viali dan Alexander Del Piero dan lainnya.

Namun demikian, juga beta teringat pemain berdarah Ambon, Maluku, Sonny Silooy yang mengawal kubu pertahanan tim Ajax.

Di partai final itu, dua nama besar Viali dan Del Piero tidak bisa berbuat banyak karena dihadang benteng pertahanan Ajax yang dikordinir Sonny Silooy. Namun akhirnya Juventus menjadi juara edisi 1996 setelah menang adu penalti 4-2 atas Ajax di stadion Olimpico Roma.

Lepas dari edisi kegagalan Ajax mempertahankan gelar di final 1996, sebelumnya di edisi final Liga Champions 1995 Ajax sukses meraih gelar ke-4 mereka di kompetisi paling bergengsi tersebut.

Di partai final 1995 di stadion Erenst Happel, Wina Austria, Edwin Van Der Saar dkk sukses menguburkan mimpi The Dream Team nya AC Milan yang diperkuat segudang pemain top Eropa dan dunia seperti Franco Baresi, Paulo Maldini dkk dengan skor 1-0.

Nah, siapakah Sonny Silooy? Dia adalah pemain Ajax dan timnas Belanda di masanya dan bernama lengkap Jan Jacobus Silooy adalah pemain berdarah Ambon Maluku dan Indonesia pertama yang menjadi juara kompetisi tertinggi di Eropa yaitu Liga Champions saat bersama Ajax juara di musim kompetisi 1994-1995 dan kalah di final edisi 1995-1996 dari Juventus.

Selain sukses karier di Ajax menjuarai Liga Champions, Sonny Silooy juga membuat sejarah sebagai pemain berdarah Ambon Maluku dan Indonesia pertama yang juga menorehkan tinta emasnya di jagat sepakbola Eropa dan Dunia.

Yaitu saat bersama Ajax menjuarai UEFA Cup Winners Cup (kini Liga Eropa) 1986-1987, Piala UEFA ( Liga Eropa ) 1991-1992, Piala Super Eropa 1995 dan Piala Interkontinental Toyota (kini Kejuaraan Dunia Antarklu) 1995.

Serta tentunya berbagai gelar juara yang diraihnya dalam kompetisi domestik Belanda (Liga Eredivisie dan KNVB Beker serta Johan Cruijjf Shield).

Selama kariernya sebagai pemain sepakbola klub profesional, Sonny Silooy juga sempat memperkuat tim nasional Belanda sebanyak 25 kali.

Kiprah dan kesuksesan Sonny Silooy bersama Ajax, belakangan diikuti munculnya dua pemain berdarah Ambon Maluku lainnya yaitu Bobby Petta yang bermain di Liga Skotlandia bersama Glasgow Celtic FC.

Serta yang paling spektakuler yakni Giovanni Van Bronckhorst yang membawa Arsenal menjuarai Liga Inggris 2001-2002 dan Piala FA 2002-2003.

Tak sampai disitu saja. Giovanni bahkan mampu membawa Barcelona menjuarai La Liga Spanyol 2004-2005, 2005-2006 dan Liga Champions Eropa pada Mei 2006 di Stade de France, Saint Dennis, Prancis.

Giovanni Van Bronckhorst bahkan mampu menjadi kapten timnas Belanda, sehingga tim Oranye melaju sampai di partai final Piala Dunia 2010 namun kalah 0-1 dari Spanyol.

Kisah sukses Sonny Silooy, Bobby Petta, dan prestasi spektakuler Giovanni Van Bronckhorst tersebut, tidak terlepas dari inspirasi yang sudah dirintis oleh putra Ambon Maluku lainnya di tim Ajax dan timnas Belanda sebelum mereka yaitu Simon Tahamata.

Nah kini di liga Belanda telah muncul talenta-talenta muda berdarah Ambon Maluku dan Indonesia lainnya yang berkiprah di sana. Kita tunggu prestasi mereka. Semoga ! (novi pinontoan – ambon)

Share:
Komentar

Berita Terkini