SATUMALUKU.ID - Tokoh agama di Maluku mengajak masyarakat untuk mengutamakan dialog dan komunikasi dalam menyampaikan aspirasi, dibandingkan melakukan aksi kekerasan saat demonstrasi.
Ketua Majelis Pekerja Harian (MPH) Sinode Gereja Protestan Maluku (GPM), Pendeta Elifas Tomix Maspaitella, menekankan pentingnya pengendalian diri demi menjaga stabilitas di tengah dinamika sosial bangsa.
“Jika Indonesia adalah rumah bersama, sebaiknya kita duduk dan membicarakan segala sesuatu demi menemukan jalan keluar terbaik,” ujarnya di Ambon, Minggu (…).
Elifas menegaskan bahwa demokrasi tidak boleh menimbulkan korban. Menurutnya, dialog terbuka dan komitmen bersama adalah wujud nyata dari demokrasi yang sehat.
Ia pun mengingatkan pemerintah, legislatif, yudikatif, hingga TNI/Polri untuk turun langsung mendengar aspirasi masyarakat serta menjaga komitmen demi perdamaian di Maluku.
“Masyarakat Maluku sebaiknya memilih cara-cara damai. Kita semua bertanggung jawab menjaga kedamaian dengan semangat hidup orang basudara,” tegasnya.
Senada, Ketua MUI Maluku Abdullah Latuapo juga mengingatkan pentingnya persatuan. Menurutnya, hak menyampaikan pendapat harus dilakukan secara damai dan penuh rasa hormat.
“Dalam setiap perbedaan, selalu ada jalan tengah. Jangan sampai perbedaan pendapat memperburuk situasi atau memicu konflik,” ujarnya. (aldi)