Ratusan Warga Maluku Dapat Layanan Pengobatan Katarak

Share:

Pengobatan kesehatan mata katarak dan khitanan kerjasama Klinik Mata Utama Maluku dan Pangkalan Utama TNI AL IX/Ambon, di RS FX Soehardjo Lantamal IX/Ambon.

satumalukuID - Ratusan warga Maluku mendapat pelayanan pengobatan kesehatan mata katarak dan khitanan kerja sama Klinik Mata Utama Maluku dan Pangkalan Utama TNI AL IX/Ambon.

"Hari ini kami melakukan layanan kesehatan di Kota Ambon bagi masyarakat di Provinsi Maluku yang mengalami gangguan kesehatan mata dan khitanan massal," kata Panglima Koarmada III Laksamana Muda TNI Agus Hariadi saat meninjau pengobatan kesehatan di Lantamal IX Ambon seperti keterangan, Sabtu (18/3/2023).

Dikatakan, bakti sosial pengobatan katarak maupun khitanan massal dilaksanakan selama dua hari, diharapkan dapat membantu masyarakat yang tidak mampu untuk menjalani operasi dengan biaya sendiri.

"Kita berupaya membantu masyarakat agar yang mengalami gangguan kesehatan mata, dapat melihat dengan baik setelah diperiksa tim dokter, demikian juga anak- anak yang belum khitan, " katanya.

Direktur Klinik Mata Utama Maluku dr Grathia Jaqualine Nanlohy menyatakan, pengobatan mata katarak dilaksanakan 16-17 Maret 2023, bagi masyarakat yang kurang mampu dan tidak memiliki BPJS kesehatan.

Operasi katarak dimulai dengan pemeriksaan pemeriksaan sebelum operasi (preoperasi), didapatkan jumlah pasien yang diperiksa sebanyak 182 orang.

Dua hari pelaksanaan bakti kesehatan telah melayani 75 pasien operasi katarak yang terbagi menjadi 33 orang di hari pertama dan 42 di hari kedua.

Sementara pasien yang mengikuti khitanan massal 53 anak.

"Jumlah pasien yang diperiksa sebanyak 182 orang, dari jumlah tersebut 75 orang dinyatakan layak untuk dilakukan operasi katarak, sisanya hanya pemeriksaan mata atau belum layak untuk dioperasi," katanya.

Ia menambahkan, pasien yang menjalani operasi katarak atau pterygium yakni selaput di mata didominasi pasien yang sudah lanjut usia.

"Sementara yang menderita gangguan kesehatan mata, dilakukan pemeriksaan dini untuk memastikan apakah memang layak untuk dioperasi atau hanya diperiksa dan diberikan obat atau kacamata," katanya. (Penina Fiolana Mayaut/ant)
Share:
Komentar

Berita Terkini