Pemerintah Kota Siapkan Rp26 Miliar Tata Kawasan Wisata Geopark

Share:

Pemkot Ternate akan kembangkan kawasan geopark nasional Batu Angus Ternate.


satumalukuID - Pemerintah Kota (Pemkot) Ternate, Maluku Utara (Malut) melalui Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappelitbangda) akan menyiapkan anggaran sebesar Rp26 miliar untuk pengembangan kawasan geopark nasional Batu Angus Ternate.

"Kami akan siapkan anggaran sebesar Rp26 miliar dan akan digunakan untuk para pedagang terutama ibu-ibu yang ingin berjualan dan disediakan 28 unit lapak kuliner," kata Kepala Bappelitbangda Kota Ternate, DR Rizal Marsaoly dihubungi, Senin (6/2/2023).

Menurut dia, dalam upaya pengembangan kawasan wisata geopark, maka para pedagang akan diberi pelatihan, terutama dalam memberi pelayanan kepada para wisatawan domestik maupun wisatawan mancanegara akan berkunjung ke objek wisata geopark nasional tersebut.

Dirinya menjelaskan, dalam pengembangan kawasan itu, khususnya untuk penyediaan fasilitas bagi warga setempat tidak ada pungutan apapun.

"Untuk itu, kita akan rundingkan juga dengan  Lurah dan tokoh-tokoh masyarakat dan pemuda Kulaba, intinya keterlibatan masyarakat Kulaba, kami pemerintah mendukung penuh. Intinya tidak ada orang lain, ini prioritas orang Kulaba," ujarnya.

Sebelumnya, Kepala Bappelitbangda Kota Ternate, Rizal Marsaoly saat menjadi narasumber dalam dialog publik "Tego Majarita", yang digagas perwakilan jurnalis perempuan di Ternate, dirinya menegaskan untuk pemanfaatan wisata Batu Angus, tentu dilibatkan juga yang ada pada lingkar destinasi, sehingga, nanti diharapkan ada dukungan juga dari masyarakat lingkar Batu Angus.

Oleh karena itu, kata Rizal, sebagai salah satu kandidat kawasan geopark nasional yang ada di Maluku Utara, Batu Angus memiliki banyak keunikan baik geologis, biologis maupun segi ekonomi.

Rizal menyebutkan, bahwa apabila penetapan geopark nasional itu telah dilakukan, sudah tentu ada bantuan anggaran yang dikucurkan dalam pemberdayaan kawasan tersebut. Olehnya itu, ini menjadi dampak positif bagi warga Kulaba terutama pelaku UMKM di kelurahan setempat.

"Apabila ini jadi, kami pemerintah tidak pakai orang dari luar kelurahan, tapi orang Kulaba lah yang berjualan di dalam kawasan. Nanti pemerintah yang atur mekanismenya nanti dan terpenting warga juga mendukung penuh program-program pemerintah, agar ini juga bisa menguntungkan bagi masyarakat dan daerah," ujarnya. (Abdul Fatah/ant)
Share:
Komentar

Berita Terkini