Menggerakkan Roda Ekonomi melalui Budidaya Ikan Air Tawar di Ambon

Share:

 

Ikan koi yang sudah siap dipanen.

satumalukuID - Masyarakat Desa Seri, Kecamatan Nusaniwe, di Maluku sudah sekian waktu terakhir membudidayakan ikan air tawar. Dengan budi daya ini diharapkan dapat mengungkit perekonomian di daerah ini.

Budi daya ikan air tawar merupakan hal baru bagi masyarakat setempat, mengingat masyarakat Maluku yang sebagian besar gemar membudidayakan ikan air laut,  dengan membuat keramba jaring apung di sekitaran teluk Ambon.

Dari pusat Kota Ambon ke Desa Seri, tak sulit untuk bertemu dengan para pembudi daya ikan air tawar.  Kota Ambon ke selatan hingga ke Desa Seri dapat ditempuh sekitar 40 menit dengan roda empat. Dari sekitar 1.000 Kepala Keluarga (KK) di desa ini, ada 10 KK yang aktif membudidayakan ikan air tawar.

Keluarga Angki Wattimena merupakan yang pertama penggagas bisnis budi daya ikan air tawar di desa itu,  atau bahkan mungkin di Maluku. Keluarga ini sudah melakukan budi daya ikan air tawar  sejak tahun 1970-an budi dan sudah menghasilkan.

"Ini sudah ada dari zaman ayah saya, beliau yang pertama membudidaya ikan air tawar disini," ujar Angki Wattimena. Budi daya itu tikan untuk dikonsumsi, sebab ikan yang dibudi daya adalah jenis ikan hias jenis koi. Ikan itu oleh mendiang ayah dari Angki Wattimena biasa untuk mempercantik kolam dan aquarium di kantor-kantor atau di rumah-rumah.

Ikan koi yang dibudi daya itu diletakkan pada enam kolam sederhana yang dibangun dari batu bata dan semen tepat di belakang rumahnya. Ada  tiga kolam  untuk pengembangbiakan ikan koi di tempat tersebut.

Kolam pertama merupakan kolam untuk ikan yang berumur satu sampai dua bulan yang ukurannya masih sebesar kelingking atau telunjuk orang dewasa. Kolam kedua disediakan untuk ikan berukuran jumbo yang sudah berumur satu sampai lima tahun dengan beragam corak yang menempel di sisiknya.

Sedangkan kolam ketiga dipakai untuk fertilisasi ikan jantan dan betina untuk dikumpulkan telur-telurnya dan dikembangbiakkan menjadi bibit-bibit baru.
Pengairan yang dipakai pun mengalir langsung dari mata air perbukitan Desa Seri yang tak pernah kering meski musim kemarau datang. "Sengaja ada kolam yang saya kosongkan supaya kalau sudah musim kawin ikan jantan dan betina saya letakkan di situ supaya ada telurnya," kata dia menjelaskan.

Cara budi daya

Tak sulit memberikan pakan untuk ikan koi yang dibudidayakan. Selain menggunakan pelet, terkadang ikan-ikan tersebut diberi makan dengan potongan ikan-ikan kecil yang diambil dari laut.

Untuk memijahkan ikan mas koi jantan dan betina, menurut Angki,  memastikan umur indukan jantan dan betina yang dikawinkan matang, setidaknya menginjak dua tahun.  Selain itu, jenis ikan koi yang dikawinkan harus sama, Bentuk tubuh ikan koi harus ideal, yaitu memiliki lekukan dan jika dilihat dari atas seperti torpedo. Lalu, dipilih ikan koi yang berenang secara tenang, tidak terlalu cepat dan tidak terlalu lambat

"Siapkan ijuk atau tali rafia dan bilah bambu (panjang tali rafia atau ijuk tergantung pada besarnya ikan koi)," ucapnya. Bilah bambu ditancapkan pada dinding kolam sebagai penyangga ijuk atau tali rafia, kemudian ikatkan ijuk atau tali rafia ke bambu tersebut.

Siapkan induk jantan sekitar tiga sampai lima ekor dengan tujuan berjaga-jaga jika ada induk jantan yang tidak sehat. Kemudian, masukan induk betina terlebih dulu ke dalam kolam, sekira pukul 16.00 WIT. Sekitar tiga sampai lima jam setelah memasukan induk betina, selanjutnya masukkan induk jantan.

Biasanya, proses perkawinan terjadi pada tengah malam, telur nantinya akan menempel pada kakaban pada pagi hari. Setelah proses perkawinan, pisahkan induk dari kolam tersebut agar telur selamat dan tidak dimangsa induk sendiri.

Sementara itu,  untuk penetasan telur-telur ikan koi sendiri dibutuhkan perawatan khusus oleh seorang pembudi daya. Pastikan suhu air tetap terjaga antara 27-30 derajat Celcius. Jika suhu terlalu dingin, larva akan lama menetas. Tetapi sebaliknya, jika suhu terlalu panas larva malah akan membusuk. Kakaban harus terendam air agar telur menetas secara baik. Telur akan menetas dalam waktu sekitar 48 jam.

Jika sudah menetas, tidak boleh langsung diberi makan, karena larva masih memiliki cadangan makanan untuk bertahan tiga sampai lima hari.
Setelah lima hari, bibit siap diberikan pakan hidup, semisal kutu air yang telah disaring. Kemudian jika ikan koi sudah sepanjang 1,5 centimeter diberi pakan cacing sutra.

Selain ilmu warisan dari ayahnya, Angki mengaku banyak mendapat pengetahuan baru dari pelatihan yang digelar oleh dinas perikanan Kota Ambon terkait pembuatan pakan dan strategi penggemukan ikan. "Sering ada pelatihan, saya ikut utamanya pelatihan membuat pakan ikan," ucapnya.

Saat ini, ada sekitar 20 ekor ikan koi di kolam Angki Wattimena yang siap diperjualbelikan. Untuk satu ekor ikan koi biasa dibanderol dengan harga Rp 1 juta sampai Rp 5 juta, tergantung pada ukurannya. Dalam satu bulan ada tiga sampai empat pembeli ikan mas koi di tempat ini.

Selain untuk diperjualbelikan, budi daya ikan koi milik Angki juga sering untuk objek penelitian mahasiswa perikanan dari beberapa kampus di Pulau Ambon. Biasanya mereka datang untuk praktek atau penelitian.

Kini Desa Seri tak hanya terkenal dengan gugusan pantainya yang indah, namun menjadi satu-satunya lokasi budi daya ikan air tawar di Pulau Ambon. Warga setempat berharap budi daya ikan koi tersebut bisa mendapat perhatian lebih dari pemerintah kota dan provinsi agar lebih berkembang dan dapat menjadi pengungkit perekonomian masyarakat setempat.

Memajukan Ekonomi

 Ahli perikanan Universitas Pattimura (Unpatti) Ambon, Maluku, Jacqueline Sahetapy, mengemukakan Provinsi Maluku membutuhkan pembudidayaan ikan air tawar guna membantu memajukan ekonomi. Budi daya ikan air tawar jangka panennya cepat dan mudah dilakukan dimana saja.
 
Budi daya ikan air tawar penting mengingat klim dan cuaca yang belakangan tak menentu di perairan Maluku. Perubahan iklim dan cuaca dirasa menjadi penghambat bagi para nelayan yang menggantungkan hidupnya dari berjualan ikan laut.

Sementara itu, Ketua Program Studi Budi daya Perairan Unpatti, Daniel Louhennapessy, mengemukakan bahwa ada banyak metode yang bisa dilakukan untuk budi daya ikan air tawar, yakni kolam tanah yang banyak dipakai.  Membuatnya mudah dan biaya pembuatannya murah.

Terdapat dua tipe kolam tanah, yakni kolam tanah dengan tanggul tanah dan kolam tanah dengan tanggul tembok atau batu. Kolam tanah mempunyai keunggulan bisa menyediakan pakan alami bagi ikan. Berbagai organisme selain ikan, seperti cacing atau tumbuhan air bisa tumbuh subur di dasar kolam. Tipe kolam ini membantu mengurangi biaya pakan.

Kemudian kolam air deras. Untuk membuat kolam air deras diperlukan debit air besar dan arus yang kuat. Kelebihan budidaya ikan mas di kolam air deras adalah ikan akan terus bergerak sehingga nafsu makannya besar. Selain itu kadar oksigen terlarut dalam kolam air deras relatif lebih tinggi. Sehingga kolam air deras mempunyai kapasitas padat tebar ikan yang lebih besar dibanding kolam air tenang. Luas kolam air deras biasanya berukuran kecil, tidak sebesar kolam air tenang.

Lalu Jaring apung. Budi daya ikan mas di jaring apung biasanya dilakukan di waduk-waduk besar dan danau. Jaring terbuat dari bahan polyethylene yang tahan lama. Jaring dibuat menggantung pada kerangka rakit berbentuk segi empat. Kedalaman jaring apung maksimal tiga meter. "Kualitas air tawar di Maluku ini bagus,  maka untuk budi daya ikan air tawar pasti mudah, seperti ikan koi, nila, dan sebagainya," ujarnya.

Budi daya ikan air tawar di Desa Seri, Pulau Ambon,  bisa jadi awalnya dinilai aneh di tengah masyarakat yang kesehariannya hidup dari melaut. Namun, dengan potensi yang ada serta telah dibuktikan hasilnya, maka masyarakat mendapat alternatif dalam menggerakkan roda perekonomian mereka, tidak hanya melaut , tapi bisa juga melakukan budi daya air tawar yang sangat bernilai ekonomis. (Ode Dedy Lion Abdul Azis/ant)

Share:
Komentar

Berita Terkini