Produksi Ikan Nelayan Pasok ke Perusahaan Tambang di Halmahera Tengah

Share:

Pemkab Halmahera Tengah, menggandeng PT Irama Prima Sejahtera (IPS) untuk memasok stok komoditi perikanan ke perusahaan tambang yang beroperasi di kabupaten itu.

satumalukuID - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Halmahera Tengah (Halteng), Maluku Utara (Malut) menggandeng PT Irama Prima Sejahtera (IPS) untuk memasok stok komoditi perikanan ke perusahaan tambang yang beroperasi di kabupaten itu.

"Saya harapkan perusahaan ini berkembang dan menjadi perusahaan penampung ikan yang besar dan pengelolaan manajemen usaha harus ditingkatkan, sehingga sektor pertanian di Halteng terus bergairah, terutama dalam peningkatan ekonomi masyarakat pesisir," kata Penjabat Bupati Kabupaten Halteng, Ikram Malan Sangadji saat melepas pengiriman perdana ikan ke PT IWIP, Minggu (22/1/2023).

Dia menyatakan, saat ini, telah dipasok stok ikan sebanyak 4 ton lebih ikan yang dikirim ke IWIP oleh pengusaha lokal adalah sebuah terobosan yang sangat berharga.

"Saya sangat ingin masyarakat Halteng menikmati SDA yang ada. Jadi kita nikmati dulu baru orang lain, Untuk itu kita harus bersama-sama dengan PT Irama Prima Sejahtera dan mendukungnya sebab ini adalah putra asli Halteng dan ke depan karyawan harus utamakan keselamatan," kata Pj Bupati.

Sebelumnya, pada Sabtu (21/1) kemarin, Penjabat Bupati Halteng, ikram M Sangadji resmi melepas pengiriman perdana ikan ke PT IWIP oleh PT Irama Prima Sejahtera (IPS).

Direktur PT Irama Prima Sejahtera Maya Husni mengatakan, pengiriman perdana ikan langsung ke PT. IWIP berbagai jenis, yaitu ikan dasar campuran, baby tuna dan cakalang rata-rata bobot 1 sampai 3 kilogram,

Kapasitas permintaan perusahaan 1 bulan bisa mencapai 50 sampai 60 ton jenis ikan cakalang dan baby tuna, Kalau ikan dasar bisa lebih, Stoknya sampai sekarang PT Irama Prima Sejahtera belum ada kendala untuk melakukan penyaluran tersebut.

Dirinya menyebut, stok ikan itu biasanya diambil dari nelayan lokal dan jika stok ada, kalaupun misalnya ada stok tertentu dari nelayan lokal tidak bisa dipenuhi baru diambil dari luar, karena salah satu kendala lain adalah belum ada kapal penampung ikan, sehingga kalau nelayan Halteng tidak mampu, maka kita akan mengambil stok dari daerah-daerah lain dalam rangka untuk memenuhi kebutuhan perusahaan.

Untuk itu, ke depan nelayan-nelayan lokal bisa lebih aktif lagi dari nelayan-nelayan luar Halteng, karena perusahaannya selalu mengambil stok ikan dari Sorong, Provinsi Papua Barat, sebab di sorong nelayan sudah tertata dan kapal penampung ikan banyak, sehingga nelayan di sana ada motivitasi.

"Nelayan-nelayan ingin memancing, tapi pertanyaan klasik yang sering mereka tanyakan adalah stok ikan mereka mau dipasok kemana. Artinya siapa mau mengambil ikan dari nelayan dengan puluhan ton, sekarang kegelisahan itu bisa saya jawab dengan bisa menampung ikan dari nelayan untuk dikirim ke IWIP," katanya.

Sementara itu, untuk ikan dasar campuran dijual Rp53.000 per kg, ikan kakap jenis goropa dijual dengan harga Rp60.000 per kg, cakalang dan baby tuna Rp50.000 sampai Rp55.000 per kg. (Abdul Fatah/ant)
Share:
Komentar

Berita Terkini