Dinas Pariwisata SBB Inventarisasi Objek Wisata Unggulan

Share:

Objek wisata andalan Kabupaten Seram Bagian Barat Kawasan konservasi alam Pulau Kassa.
Photo: Ho-Dinas Pariwisata Kabupaten SBB/ant

satumalukuID - Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) Provinsi Maluku melakukan inventarisasi objek wisata unggulan di kabupaten bertajuk Saka Mese Nusa.

"Kita melakukan inventarisasi di objek wisata yakni wisata alam, bahari, budaya dan sejarah dengan berbagai kategori seperti pegunungan, air terjun, pantai, dan wisata buatan," kata Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten SBB, Yani Soukotta, di Ambon, Rabu (4/1/2023).

Ia mengatakan, potensi wisata unggulan di Kabupaten SBB cukup beragam tergantung minat para wisatawan, karena tidak selamanya seorang wisatawan ingin berkunjung ke semua objek wisata.

"Kunjungan wisatawan ke SBB mulai meningkat ke sejumlah destinasi wisata yang menjadi sasaran kunjungan salah satunya pulau Osi, Air Putri Waiyoho dan Kairatu beach," katanya.

Pulau Osi secara karakteristik, ada dalam kewenangan pengelolaan daerah konservasi, karena itu upaya pengembangan dari pemerintah daerah belum tersentuh, karena terbatas kewenangan.

Sementara itu objek wisata air Putri Waiyoho di esa Kawa, juga diminati wisatawan, saat ini dalam tahap pengembangan dan belum beroperasi penuh karena dalam tahap pembangunan.

"Objek wisata Kairatu beach temanya pantai tetapi berkolaborasi dengan edukasi dan permainan yang dikembangkan oleh salah satu investor," katanya.

Destinasi wisata lainnya yakni wisata buatan D'nuku di desa Waimital milik perorangan, yang juga sudah mulai ramai dikunjungi wisatawan, selain beberapa destinasi wisata diving di Pulau Kassa, Marsegu, Pulau Tujuh di desa Waisala dan Kaibobu.

"Kami juga telah antisipasi kebutuhan wisatawan penggemar diving dan snorkeling, dengan melakukan pengadaan peralatan diving dan juga pembangunan dive center," katanya.

Yani menambahkan, seluruh upaya dilakukan untuk meningkatkan kunjungan wisatawan ke Kabupaten SBB.

"Kita memang terbatas sarana tetapi diharapkan tahun 2023 dilakukan pengembangan untuk lengkapi objek wisata, disesuaikan dengan kondisi keuangan pemerintah kabupaten," ujarnya. (Penina Fiolana Mayaut/ant)
Share:
Komentar

Berita Terkini