Pemerintah Kota Ternate Kendalikan Infasi Lewat Pasar Murah

Share:

Wali Kota Ternate, Dr M Tauhid Solema.

satumalukuID - Pemerintah Kota (Pemkot) Ternate, Maluku Utara (Malut) mengendalikan inflasi melalui kegiatan pasar murah guna menekan naiknya harga berbagai bahan pokok jelang perayaan hari natal dan tahun baru 2023.

"Pasar murah ini merupakan upaya pemerintah dalam mengendalikan inflasi dan pasar murah yang dilaksanakan pemerintah dalam membantu masyarakat dalam memperoleh kebutuhan pokok. Pasar murah ini adalah bagian dari upaya pemerintah untuk mengendalikan inflasi, terutama masyarakat jelang perayaan natal dan tahun baru 2023," kata Wali Kota Ternate, M Tauhid Soleman di Ternate, Rabu (7/12/2022).

Dia menyebut, pasar murah ini juga digelar menjelang natal ini dipusatkan di halaman Gereja Imanuel Ternate bersama berbagai elemen di wilayah Malut.

Dalam kesempatan itu, Wali Kota mengakui, saat ini menghadapi  krisis baik itu pangan maupun energi, dan Kota Ternate sudah melakukan berbagai upaya, sehingga inflasi termasuk kecil hanya 3,26 persen. Kenaikan harga dan penyumbang angka inflasi 3,26 persen akibat tingginya tarif angkutan udara.

Bahkan, ada beberapa komoditas yang dominan memberikan andil/sumbangan inflasi yoy November 2022 di Kota Ternate diantaranya tarif angkutan udara, bensin, bawang merah, bahan bakar rumah tangga dan rokok kretek filter.

Seperti diketahui, dari data Badan Pusat Statistik (BPS) Malut menyebut, inflasi Kota Ternate mencapai 3,26 itu berdasarkan hasil pemantauan BPS Malut dan BPS Kota Ternate, pada November 2022 terjadi inflasi Year on Year (yoy) sebesar 3,26 persen, atau terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 107,46 pada November 2021 menjadi 110,96 pada November 2022.

Sedangkan komoditas yang memberikan andil/sumbangan deflasi yoy, antara lain: beberapa jenis ikan segar dan tomat. Jadi dari seluruh Indonesia, kita terkecil disini, karena pertumbuhan ekonomi 27 persen.

Menurut dia, ada kewajiban bagi daerah dalam rangka mengendalikan inflasi dengan menyisihkan dua persen yang disebut Dana Transfer Umum (DTU) dan alokasikan salah satunya untuk pasar murah ini supaya masyarakat yang mengalami dampak dari kenaikan harga kemudian hal-hal yang lain akan terbantu melalui proses pasar murah ini.

Tauhid mengatakan, pasar murah ini, harga yang ada jauh lebih murah dari harga di pasar, dimana untuk harga beras 20 kg dijual Rp251.000, maka pasar murah dijual Rp185.000. Ini jauh lebih murah dibandingkan harga pasar, mudah-mudahan dengan kegiatan ini dapat membantu ibu-ibu rumah tangga dalam pemenuhan kebutuhannya.

Di tempat terpisah, Kabag Ekonomi Pemkot Ternate Nurhasana Somadayo mengakui, operasi pasar murah guna menekan tingginya inflasi dan dampak dari kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) mengakibatkan berbagai kebutuhan pokok alami kenaikan.

Dalam kesempatan itu, Pemkot ternate sediakan kupon yang dibagikan melalui aparatur kelurahan dan Pendeta, agar distribusi ke para penerima tepat sasaran.

Pada pasar murah ini dibagikan kupon sebanyak 1.220, untuk warga, setiap paket dijual dengan harga yang sangat terjangkau sebesar Rp185.000 terdiri dari paket beras 10 kilogram, gula pasir 2 kilogram, minyak Bimoli 2 liter dan susu sebanyak dua kaleng. (Abdul Fatah/ant)
Share:
Komentar

Berita Terkini