YPM Kolaborasi Pihak Lain dalam Penanggulangan HIV AIDS di Maluku

Share:

Yayasan Pelangi Maluku (YPM) melakukan koordinasi dengan pemangku kepentingan di provinsi Maluku dalam melaksanakan program penjangkauan penanggulangan HIV AIDS.
Photo: Penina F Mayaut/ant

satumalukuID - Yayasan Pelangi Maluku (YPM) berkolaborasi dengan pemangku kepentingan di Provinsi Maluku dalam melaksanakan program penjangkauan penanggulangan HIV/AIDS.

Direktur YPM, Rosa Pentury menyatakan dalam menjalankan program penjangkauan perlu adanya sinergi dengan Instansi swasta, pemerintah dan LSM, pemerhati HIV, guna menanggulangi peningkatan kasus.

"Kami rutin setiap tiga bulan sekali melakukan pertemuan dengan pemangku kepentingan serta menyiapkan alat ukur untuk melahirkan strategi yang lebih efektif dan terdiseminasi di antara institusi penanggulangan HIV AIDS," katanya di Ambon, Selasa (4/10/2022).

Ia menyatakan kolaborasi yang dilakukan dengan pemangku kepentingan diharapkan dapat melahirkan rencana aksi penanganan penjangkauan maupun pendampingan.

Selain itu meningkatkan sinergi untuk berkolaborsi dalam programbpenanggulangan HIV, serta saling memahami tupoksi kerja setiap mitra untuk mencapai tujuan bersama dalam kegiatan penanggulangan HIV AIDS.

"Kami berharap stakeholder yang hadr saat ini bersama- sama melakukan pendampingan dengan rencana kerja untuk memastikan komunitas yang beresiko seperti LSL dan waria tidak tertular Virus HIV, dan juga memastikan teman-teman yang tertular HIV untuk mendapatkan obat dan dukungan psikologi agar tetap hidup," katanya.

YPM merupakan lembaga swadaya masyarakat yang menjalankan program penjangkauan LSL dan Trans Gender, diwilayah Maluku (Kota Ambon), Maluku Utara (Kota Ternate), Papua (Nabire, Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura dan Marauke) dan Papua Barat (Sorong dan Manokwari), di bawah koordinasi Yayasan Spiritia dengan dukungan dana Global Fund.

Tugas dari timbpenjangkauan adalah untuk memastikan komunitas yang beresiko seperti LSL dan waria tidak tertular Virus HIV, dan juga memastikan teman-teman yang tertular HIV untuk mendapatkan obat dan dukungan psikologi. (Penina Fiolana Mayaut/ant)
Share:
Komentar

Berita Terkini