KRI Dorang-874 Perkuat Pengamanan Wilayah Laut Maluku

Share:

KRI Dorang-874 berlayar melewati Jembatan Merah Putih di Teluk Ambon, Rabu (12/10/2022). Kapal perang patroli cepat ini memperkuat satuan patroli Lantamal IX Ambon.
Photo: HO/Dispen Lantamal IX Ambon/ant

satumalukuID - Komandan Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut IX Ambon Brigadir Jenderal TNI (Mar) Said Latuconsina mengatakan bergabungnya Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Dorang-874 ke satuan patroli Lantamal IX akan lebih memperkuat pengamanan wilayah laut di Provinsi Maluku.

"Masuknya KRI Dorang-874 dalam jajaran Satrol Lantamal IX akan berdampak sangat besar terhadap pengamanan wilayah perairan Provinsi Maluku yang berbatasan dengan negara tetangga Australia dan Timor Leste," kata Said Latuconsina dalam keterangannya di Ambon, Kamis (13/10/2022).

Menurutnya, tugas pokok KRI adalah melaksanakan patroli dan penegakan hukum di laut dalam rangka menjaga keamanan NKRI, terutama di wilayah perairan Maluku yang tergolong kaya potensi sumber daya perikanan. Selain itu, kapal ini juga melaksanakan tugas operasi tambahan, seperti operasi SAR dan operasi militer selain perang (OMSP).

"Dengan hadirnya KRI Dorang ini tentunya akan lebih memperkuat jajaran Lantamal IX dalam melaksanakan tugas pertahanan negara dan penegakan hukum di laut. Momen ini harus kita sambut dengan penuh rasa bangga dan syukur," katanya.

Sebelumnya, pada Rabu (12/10), Lantamal IX Ambon menggelar tradisi penerimaan KRI Dorang-874 sekaligus meresmikan misi perdananya, yakni Ekspedisi Rupiah Berdaulat 2022 pada tiga pulau di Provinsi Maluku bekerja sama dengan Kantor Bank Indonesia setempat.

Danlantamal meminta komandan dan ABK KRI Dorang-874 untuk selalu memahami, melaksanakan dan mematuhi prosedur keamanan serta keselamatan kerja, terutama dalam mengoperasikan alutsista sesuai fungsinya.

"Laksanakan metode tindakan penyelamatan secara rutin, juga pemeriksaan terhadap kondisi teknis alutsista dan peralatan keselamatan secara terus-menerus, dan mengintensifkan latihan guna meningkatkan profesionalisme prajurit secara bertahap, bertingkat dan berkelanjutan serta laksanakan pengendalian, kontrol dan evaluasi sesuai strata masing-masing", tegasnya.

KRI Dorang-874 dikomandani Mayot Laut (P) Ardita Yudha Prawira. Nama kapal itu diambil dari spesies ikan dorang yang masuk dalam keluarga ikan bawal.

"Dengan filosofi ikan dorang yang hidup di bagian pesisir lautan serta kelincahan dan pertahanan, diharapkan KRI Dorang-874 dapat menjadi kapal pengawal samudera yang tangkas serta prajurit yang terampil," kata Said.

Pengoperasian kapal perang dengan motto "Hanasta Jaladhi", diharapkan seluruh prajurit KRI Dorang-874 siap menguasai samudera dan mampu menjaga kedaulatan serta keutuhan wilayah perairan Indonesia.

Kapal patroli cepat berukuran 60 meter (PC-60 M) ini diproduksi galangan kapal dalam negeri bersama KRI Bawal-875 lebih dulu diluncurkan pada Agustus 2022.

Bertipe kapal patroli cepat dengan panjang 60 meter, lebar 8,5 meter, dan berat total 520 ton, kedua KRI terbilang cukup modern pada jenisnya karena berteknologi terkini untuk jenis kapal patroli dan dilengkapi dengan integrated management system beat system.

Kedua KRI secara keseluruhan mempunyai spesifikasi yang sama. Dari sisi persenjataan, kedua kapal diperkuat dengan satu pucuk senjata meriam Bofors 40 milimeter dan dua pucuk senjata mitraliur 12,5 milimeter.

Selain itu juga didukung radar surveillance yang mampu menjangkau hingga sekitar 100 mil, serta mampu mengakomodasi masing-masing 55 personel dan memiliki kecepatan maksimal 24 knot.

Lantamal IX Ambon saat ini membawahi empat Pangkalan Angkatan Laut (Lanal), yakni Lanal Tual, Lanal Saumlaki, serta Lanal Morotai dan Ternate di Provinsi Maluku Utara, serta tiga Pos AL meliputi Pulau Banda, Buru dan Bula. Sedangkan armada patroli berupa dua KRI dan tiga KAL, yakni KRI Kerapu-812, KRI Posepa-870, KAL Panana, KAL Alkura, dan KAL Pulau Nustual. (Jimmy Ayal/ant)
Share:
Komentar

Berita Terkini