BI Maluku - TNI AL Gelar Ekspedisi Rupiah Berdaulat di Pulau Terluar

Share:

Sejumlah personel TNI AL berdiri dekat spanduk kegiatan Ekspedisi Rupiah Berdaulat 2022 di KRI Dorang yang digunakan dalam ekspedisi di dermaga kapal Lantamal IX/Ambon di Kota Ambon, Maluku, Rabu (12/10/2022).
Photo: FB Anggoro/wsj/ant

satumalukuID - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Maluku menggandeng Pangkalan Utama TNI AL (Lantamal) IX Ambon, menggelar ekspedisi Rupiah berdaulat di tiga pulau terdepan, terluar, dan terpencil (3T) di Provinsi Maluku.

"Ekspedisi rupiah berdaulat akan dilaksanakan selama sepekan di Pulau Gorom dan Geser, Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) serta Pulau Banda, Kabupaten Maluku Tengah," kata Kepala Kantor Perwakilan BI Maluku Bakti Artanta, di Ambon, Kamis (13/10/2022).

Ekspedisi yang akan berlangsung hingga 16 Oktober 2022 menggunakan KRI Dorang 874 yang baru sepekan dialihkan untuk memperkuat Satuan Patroli (Satrol) Lantamal IX Ambon. Tim ekspedisi tersebut telah dilepas keberangkatannya ke tiga lokasi itu pada Rabu (12/10/2022).

Bakti mengatakan, ekspedisi Rupiah berdaulat dilaksanakan agar masyarakat di daerah 3T di wilayah Provinsi Maluku dapat menikmati uang Rupiah layak edar, karena selama ini penukaran uang jarang tersentuh kepada mereka di daerah terpencil.

Uang layak edar sebanyak Rp2,7 miliar dibawa untuk melayani masyarakat yang bermukim di tiga pulau itu untuk akan menukarkan uangnya.

"Kami berharap kerja sama dengan Lantamal Ambon dapat terus berlanjut agar masyarakat bisa menikmati uang yang baru. Mudah-mudahan dengan ekspedisi ini masyarakat dapat tersenyum," katanya.

Komandan Lantamal IX Ambon Brigjen TNI Said Latukonsina menegaskan, akan terus mendukung dan bekerja sama dengan BI Maluku pada program ekspedisi penukaran uang rupiah di daerah 3T.

Untuk mendukung ekspedisi itu, Lantamal IX Ambon juga membawa tim kesehatan untuk melakukan bakti kesehatan dan penyuluhan pada tiga pulau yang dikunjungi tim ekspedisi.

"Karena itu, kami tetap siap mendukung kerja sama yang baik ini, sebab selain kegiatan penukaran uang juga dilaksanakan bakti kesehatan serta penyuluhan bagi masyarakat di daerah 3T," ujarnya.

Ekspedisi tersebut menjadi salah satu implementasi amanat UU Nomor 7 tahun 2011 tentang mata uang, terutama memenuhi ketersediaan uang Rupiah di daerah 3T dalam jumlah cukup, dengan jenis pecahan yang sesuai dengan kebutuhan dan dalam kualitas baik serta kondisi layak edar.

Pelaksanaan Ekspedisi Rupiah Berdaulat ini juga dirangkai berbagai kegiatan lainnya yaitu sosialisasi Cinta, Bangga dan Paham (CBP) rupiah serta penyerahan bantuan Program Sosial Bank Indonesia (PSBI) berupa sarana dan prasarana kepada sekolah maupun tempat ibadah di tiga wilayah yang dilalui ekspedisi tersebut. (Jimmy Ayal/ant)
Share:
Komentar

Berita Terkini