Anggota Dewan Imbau Pemkot Ambon Pertimbangkan Lagi Pelaksanaan PTM Bagi Anak Sekolah

Share:

satumalukuID –  Anggota DPRD Maluku dari Partai Perindo Yantje Wenno mengimbau pemerintah kKota (Pemkot) Ambon untuk mempertimbangkan kembali rencana pelaksanaan sistem Pembelajaran Tatap Muka (PTM) bagi anak-anak sekolah karena begitu banyak varian COVID-19 yang bermutasi atau berkembang.

“Contohnya saat ini varian Omicron yang begitu cepat menyebar dan menyerang warga sehingga pemberlakukan protokol kesehatan (Prokes) di berbagai tempat, termasuk sekolah harus dilaksanakan terus,” kata Yantje di Ambon, Senin (10/1/2022).

Dia juga menyatakan pendapatnya yang kurang setuju bila pemerintah daerah akan melakukan penyuntikan vaksin COVID-19 kepada anak-anak usia 6 sampai 11 tahun.

“Soal vaksin ini tetap menjadi polemik dan pemerintah harus memberikan sebuah jaminan untuk pemberian vaksin bagi anak-anak sejak usia enam tahun itu aman,” tandasnya.

Untuk itu pemerintah harus melakukan sosialiasi lebih gencar, tetapi kalau tidak maka sebaiknya jangan dipaksakan, apalagi berkembang informasi beberapa hari lalu ada kejadian anak meninggal dunia setelah menjalani vaksinasi.

Meski pun Ketua Komnas Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) COVID-19, Prof Hindra Irawan Satari menegaskan hingga saat ini tidak ada kasus meninggal dunia yang disebabkan vaksinasi virus corona, namun rumor ini juga membuat warga merasa resah.

“Prinsipnya vaksin ini kita dukung karena merupakan salah satu upaya mencegah penyebaran virus corona, tetapi kiranya pemerintah juga pelru berhati-hati dan bisa memberikan kepastian bahwa vaksin ini aman terhadap anak-anak,” ujar Yantje.

Jadi kalau rencana pemberlakukan sistem PTM lalu anak-anak wajib ikut vaksin, bisa saja seperti itu karena sertifikasi vaksin ini menjadi salah satu persyaratan dan tidak menutup kemungkinan juga berlaku terhadap anak-anak.

Namun munculnya varian baru Omicron yang sekarang lagi menyebar, maka pemerintah harus tetap memikirkan untuk membuka sekolah tatap muka karena ternyata perkembangan belakangan ini sangat luar biasa.

“Saya berpandangan jangan dipaksanan dahulu dan sebaiknya dipertimbangkan serta melihat situasinya, sebab ternyata varian baru dari COVID-19 ini banyak dan salah satunya adalah Omicron,” tandas Yantje.

Share:
Komentar

Berita Terkini