Lucky Sopacua, Jurnalis Senior TVRI Maluku yang Humble Itu Telah Tiada

Share:

satumalukuID – Kaget. Diam sejenak. Ada rasa sedih dan kenangan muncul tiba-tiba. Ketika datang kabar duka meninggalnya jurnalis senior, sahabat, tetangga, rekan seperjuangan dan diskusi Drs Lucky Hanock Sopacua, tepat di hari raya Natal 25 Desember 2021.

Bung Lucky meninggal dunia karena sakit di RS Akademis Makassar setelah menjalani perawatan satu bulan lebih, Sabtu dinihari (25/12/2021).

“Iya betul. Belakangan ini Lucky jatuh sakit. Dia kadar gula darah naik dan komplikasi. Yah Tuhan sudah berkehendak, kita tak bisa menolak,” ungkap Cindy Loppies, istri Lucky Sopacua di Makassar yang dihubungi media ini via telepon.

Menurutnya, jenasah Lucky Sopacua akan dibawa pulang ke Ambon pada Minggu pagi 26 Desember 2021. “Jenasah diperkirakan tiba di Bandara Pattimura sekitar pukul 10.00 WIT,” ujar Cindy.

Almarhum meninggalkan seorang istri dan satu orang anak. Ia lahir di Ambon pada 30 Desember 1962. Lulus dari SMA Negeri 1 Ambon tahun 1981 dan kemudian kuliah di IISIP Jakarta

Selesai studi sarjana, Lucky kembali ke Ambon dan tahun 1993 memulai kariernya sebagai reporter/jurnalis dan penyiar/pembaca berita di TVRI Ambon (kini TVRI Maluku).

Kariernya mulus dan jadi jurnalis andalan TVRI Maluku di berbagai acara atau even lokal, regional atau nasional. Suaranya yang khas dan gaya wawancara yang lugas, membuatnya populer dan mudah dikenal pemirsa dan nara sumber.

Lucky bertugas lama di TVRI Maluku sejak 1993. Mulai dari reporter biasa, pembaca berita/acara hingga akhirnya menjadi Redaktur Pelaksana dan terakhir sebagai Kepala Seksi Pemberitaan.

Sekitar tahun 2018, ia kemudian pindah ke TVRI Kalimantan Barat di Pontianak. Kurang lebih satu tahun kemudian, ia pindah ke TVRI Sulawesi Selatan di Makassar dan bertugas sampai akhir hayatnya.

Selama bertugas di Ambon. Lucky Sopacua populer dan identik sebagai ikon TVRI Maluku. Jejak reportase nya baik di lapangan atau studio enak didengar. Pengalaman wawancara dan liputan tidak hanya berskala lokal.

Diantaranya ia pernah meliput beberapa kali multi even olahraga nasional dimulai dari PON 1996 di Jakarta, kemudian even bertaraf internasional yakni SEA Games 1997 di Jakarta dan masih banyak lagi.

Liputan lain juga pernah dilaporkan Lucky saat kunjungan di Darwin Australia, Belanda juga dari Moskow Rusia serta lainnya.

Lucky Sopacua saat bersama jurnalin-jurnalis senior Maluku.

Selain itu, Lucky juga aktif di organisasi profesi wartawan seperti PWI Maluku sebagai pengurus dan pernah jadi caretaker ketua dan sampai kini masih salah satu anggota Dewan Kehormatan Daerah (DKD) PWI Maluku.

Ia juga aktif sejak awal berdirinya Maluku Media Centre (MMC) tahun 2000 an. Pada tahun 2017 Lucky juga merupakan anggota tim kecil persiapan Hari Pers Nasional (HPN) di Ambon serta anggota Tim Renstra Jemaat GPM Silo.

Kini sang penyiar dan jurnalis media digital andalan itu telah tiada. Komunitas wartawan Maluku dan para nara sumber yang kenalnya kehilangan sosok tegas, namun familiar tersebut.

Bahkan aktifis media dan kemanusiaan di Belanda, Victor Joseph, pun merada kehilangan. “Orang baik dan hebat begitu su seng ada lai yah,” tulis Victor dalam messenger nya kepada penulis.

Selamat jalan senior, sahabat dan rekan jurnalis. Manusia boleh berkehendak, namun Tuhan jua lah yang menentukan. Beristirahatlah dengan tenang dalam kedamaian abadi. (NP)

Share:
Komentar

Berita Terkini