Tren Penyebaran Virus HIV di Kota Ambon Terbanyak Didominasi Kalangan Usia Produktif

Share:

satumalukuID – Tren penyebaran human immunodeficiency virus ( HIV ) berdasarkan kelompok umur yang terdata di Maluku pada 2015 hingga tahun 2020, didominasi oleh pengidap usia produktif yakni 15 – 50 tahun.

“Dari rata-rata kelompok umur pengidap HIVyang di Maluku pada 2015-2020, berada paling banyak pada usia 25-49 tahun. Jumlah kasus yang ditemukan pada kelompok umur tersebut mencapai ratusan per tahun,” kata Manajer Program Komisi Penanggulangan AIDS ( KPA ) Provinsi Maluku, Chris Hutubessy di Ambon, Rabu (17/11/2021).

Pada 2015 sedikitnya 328 pengidap HIV berusia antara 25-49 tahun, angkanya meningkat menjadi 404 kasus baru pada 2016, lalu meningkat lagi menjadi 435 kasus pada 2017. Jumlahnya sempat menurun menjadi 311 kasus pada 201, tetapi kembali meningkat 334 kasus pada 2019, dan menurun menjadi 263 kasus pada 2020.

Berada pada urutan kedua adalah kelompok umur 20-24 tahun. Pada 2015 jumlah kasus HIVyang pada kategori usia tersebut hanya 57 kasus, angkanya meningkat menjadi 126 kasus pada 2016 dan naik menjadi 149 kasus pada 2017, lalu menurun drastis menjadi 77 kasus pada 2018, tetapi kembali meningkat sebanyak 90 kasus pada 2019, dan kembali turun menjadi 88 kasus pada 2020 .

Urutan ketiga adalah kelompok 50 tahun keatas yakni  56 orang pada  2016, menurun menjadi 54 orangutan pada 2017, Kembali menurun menjadi 51 orangpada  2018, menurun menjadi 42 orang pada 2019 dan 15 orang pada 2020.

Sedangkan untuk kelompok umur 15 hingga 19 tahun, terdata pada 2015 hanya 12 kasus yang ditemukan, kemudian meningkat menjadi 30 kasus pada 2016 dan naik menjadi 31 kasus pada 2017, lalu turun menjadi 24 kasus pada 2018, dan tetap bertahan dengan 13 kasus pada 2019 dan 2020.

“Dari data yang ada kecenderungan untuk kelompok umur paling banyak ditemukan pada  2017. Usia 25-49 tahun mencapai 435 kasus, begitu juga dengan usia 20-24 tahun angka juga paling tinggi dalam lima tahun terakhir yakni 149 kasus,” ujar Chris .

Dikatakannya lagi, untuk kelompok umur lainnya, yakni anak yang berusia di bawah empat tahun, pada 2015 hanya tujuh kasus yang terdata, meningkat menjadi 13 kasus pada 2016 dan naik menjadi 15 kasus pada 2017, tapi kemudian menurun menjadi sembilan kasus pada 2018 dan naik menjadi 16 kasus pada 2019, dan turun menjadi sembilan kasus pada 2020.

Untuk kelompok umur anak lima tahun hingga remaja 14 tahun, terdata pada 2015 hanya dua kasus yang ditemukan, naik menjadi delapan kasus pada 2016, lalu turun menjadi empat kasus pada 2017, kemudian meningkat lagi menjadi delapan kasus pada 2018, dan turun tajam menjadi satu kasus pada 2019 tapi kembali naik menjadi empat kasus pada 2020.

“Tren kasus penyebaran HIV di Maluku selama lima tahun terakhir naik-turun. Kasus yang ditemukan terpergantung dari program penjangkuan yang dilakukan oleh pegiat dan organisasi HIV juga pendataan dari pusat-pusat layanan pemeriksaan HIV/Aids,” kata Chris Hutubessy.

Share:
Komentar

Berita Terkini