Kasus Kekerasan Perempuan dan Anak di Ambon Meningkat

Share:

satumalukuID- Kasus kekerasan yang dialami perempuan dan anak di Kota Ambon tahun ini tercatat mengalami peningkatan dibanding tahun sebelumnya.

Hingga Juli 2021 kemarin, tercatat sebanyak 69 kasus yang terdaftar di Dinas Pemberdayaan Perlindungan Perempuan Anak dan Masyarakat Desa (DP3AMD) Kota Ambon.

Dari puluhan kasus, kekerasan anak yang lebih dominan dengan jumlah 45 kasus, menyusul kekerasan perempuan sebanyak 24 kasus.

“Ada 69 kasus kekerasan perempuan dan anak yang terjadi hingga Juli 2021. Kekerasan perempuan 24 dan anak 45 kasus,” kata Kepala DP3MD Kota Ambon, Meggy Lekatompessy kepada wartawan di Balai Kota Ambon, Sabtu (14/8/2021).

Untuk kekerasan terhadap perempuan sendiri, KDRT yang paling dominasi yakni berjumlah 15 kasus.

“KDRT 15, penelantaran istri 1, perkosaan 1, penganiayaan 1, pencabulan dewasa 1, TPPO 1, kekerasan terhadap perempuan 1, pencemaran nama baik 2, dan pengancaman 1. Jadi total 24 kasus,” rincinya.

Sementara untuk kekerasan anak, kasus persetubuhan yang paling mendominasi, yaitu berjumlah 18 kasus. Menyusul kasus pencabulan 6, kekerasan 6, dan kekerasan bersama terhadap anak 5 kasus.

“Kalau penelantaran anak 1, TPPO 1, bullying 1, eksplotasi anak 1, perbuatan hak asuh anak 5, dan pornografi 1 kasus. Total kasus anak yang tercatat ada 45 kasus,” sebutnya.

Meggy menambahkan, dari 67 kasus kekerasan yang berlanjut secara hukum tersebut, 23 diantaranya sudah dinyatakan selesai, setelah menerima vonis majelis hakim. Sedangkan sisanya masih dalam proses hukum.

“Saya juga berharap semua kasus ini segera selesai dengan cepat. Tahun ini lebih tinggi jika dibandingkan dengan tahun 2020. Saya berharap jumlah ini tidak lagi mengalami peningkatan,” harapnya.

Share:
Komentar

Berita Terkini