satumalukuID- Kakek HW ditemukan tewas dalam kamar 21 Penginapan Cendana, Kompleks Bekas Lokalisasi Tanjung, Desa Batu Merah, Kota Ambon, Sabtu (3/4/2021) pada pukul 10.00 WIT. Dia meninggal usai bercinta dengan pacarnya Muslika (45).
Pria 72 tahun tanpa identitas itu baru saja diketahui pihak keluarga pada Sabtu (3/4/2021) sore. Korban ternyata merupakan warga Kecamatan Huamual Belakang, Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB). Jenazahnya sudah diambil untuk dimakamkan.
Kasubbag Humas Polresta Pulau Ambon dan Pulau-pulau Lease, Ipda Izaac Leatemia yang dihubungi melalui telepon genggamnya Minggu (4/4/2021) malam membenarkan kejadian itu.
Menurutnya, sebelum meninggal dunia kakek HW sempat mengaku merasakan pusing, gelap mata, gemetar dan lemas. Ia kemudian terjatuh di atas kasur kamar kekasihnya tersebut.
“Sudah diketahui, inisialnya HW (72 tahun). Jenazah sudah di ambil keluarganya kemarin sore. Mereka menolak otopsi, dan sudah membuat berita acara penolakan otopsi. Mereka sudah mengikhlaskan kematian korban,” katanya.
Izaac mengungkapkan, menurut keterangan Muslika, korban datang sekitar pukul 10.00 WIT. Ia memberikan sejumlah uang kepada saksi, yang merupakan pacarnya tersebut.
“Jadi korban ini setiap tiga hari sekali datang ke TKP (tempat kejadian perkara), kemudian minta untuk dilayani di kamar,” kata Izaac.
Di hari korban ditemukan tewas, saksi mengaku sempat melayani korban bak sepasang suami istri. Sebelum bercinta, korban meminta ijin untuk masuk kamar mandi. Setelah itu mereka memadu kasih.
“Setelah melakukan hubungan asmara kemudian korban merasa pusing, dan mata rasa gelap. Kemudian korban jatuh di samping kasur dalam keadaan bergetar, dan lemas,” ucap Izaac mengutip keterangan saksi.
Saat korban terjatuh Muslika panik dan berlari memberitahukan kakaknya yang berada di kamar sebelah. Ia meminta melihat korban yang sudah terjatuh gemetaran.
“Saksi memberitahukan kepada Erik de Soysa (38) yang merupakan penjaga kost,” katanya.
Diberitahukan saksi, Erik menuju TKP. Ia meminta warga setempat menghubungi anggota Satuan Bimas Polresta Ambon, Bripka Pardi.
“Anggota Polsek Sirimau datang ke TKP dipimpin langsung oleh Kapolsek Sirimau AKP Mustafa Kamal,” sebutnya.
Juru bicara Polresta Ambon ini mengaku saat kejadian itu identitas korban belum diketahui. Tak ada satu pun tanda pengenal yang dibawa.
“Pukul 12.02 WIT SPKT Polresta Ambon bersama tim identifikasi langsung olah TKP. Korban lalu di bawa ke RSUD Haulusy Ambon,” jelasnya.
Izaac mengatakan hingga saat ini penyebab kematian korban belum bisa dipastikan. Tapi menurutnya tidak terdapat tanda-tanda kekerasan di tubuhnya.
“Tidak ada tanda-tanda kekerasan dalam tubuh korban. Tapi keluarga sudah menolak untuk di otopsi. Mereka sudah ikhlas menerima kematiannya sudah mengambil jenazahnya,” pungkasnya.