Kolonel Inf C.D.B. Andries SH MKP Sempat Kuliah di UKIM dan Unpatti, Tes Akabri Hanya Karena Antar Teman

Share:

satumalukuID- Jalan hidup setiap orang berbeda. Semua sudah diatur Tuhan yang mahakuasa. Kalimat bijak itu pas untuk sosok Kolonel Inf. Chrisustomus Dolwys Boycilio (C.D.B.) Andries SH MKP, yang kini menjabat Asisten Intel (Asintel) Kodam XVI Pattimura yang meliputi provinsi Maluku dan Maluku Utara.

Lelaki kelahiran Ambon 12 Januari 1971 ini biasa disapa Thomy Andries. Perjalanan kariernya di dunia militer punya kisah menarik. Bahkan tak pernah ia bayangkan akan menjadi perwira TNI dan mencapai posisi seperti saat ini.

“Beta tidak pernah berpikir jadi perwira TNI. Justru masuk Akabri (kini Akmil) karena antar teman mendaftar untuk ikut tes di Korem. Dari situlah cerita awalnya,” ungkap Thomy kepada satumaluku.id saat bincang-bincang di ruang kerjanya, Rabu (28/4/2021).

Ia lantas mengisahkan. Saat antar teman mendaftar, ia menunggu sampai selesai. Pada hari kedua Thomy masih menemani temannya. Tetapi saat menanti sahabat itu, ia didekati seorang anggota TNI. Sambil menanyakan keperluannya. Ia menjawab hanya antar teman dan sedang menunggunya.

“Beliau lalu tanya sudah lulus SMA? Kenapa antar teman tidak sekalian mendaftar dan ikut tes Akabri lagi? Dari situ beta berpikir benar juga kenapa tidak coba ikut sarannya. Maka beta pun siapkan berkas dan besoknya ikut daftar juga. Padahal waktu itu beta sudah kuliah di Fekon UKIM dan Fakultas Perikanan Unpatti” tutur suami dari Martha Jolanda ini.

Thomy pun akhirnya terdaftar dan ikut seleksi calon taruna Akabri tahun 1991. Sayangnya, di usaha pertamanya ia gagal atau tidak lolos seleksi daerah. “Beta tidak lolos. Tapi sempat sampai pada tahap terakhir atau Pantuhir,” ujar putra dari pasangan G.A. Andries dan Welhemina Wattimena.

Kegagalan pada usaha pertama masuk Akabri tidak membuatnya patah semangat. Sebab dia akui persiapannya kurang maksimal. Lantaran itu, ia tetap konsen kuliah pada dua fakultas di UKIM dan Unpatti. “Di UKIM sudah kuliah sejak 1990 dan di Unpatti tahun 1991,” kata Thomy yang kini jadi Ketua Alumni SMA Negeri 2 Ambon Angkatan 1990.

Waktu berjalan. Dua saudara kandung Thomy juga masuk perguruan tinggi, diantaranya satu harus ke Jawa. Karena itu, orang tuanya meminta dia melepaskan kuliah di UKIM sebab biaya lebih besar dari Unpatti. “Papa kan hanya guru. Tapi beta sebenarnya harap tetap kuliah di dua universitas tersebut,” katanya.

Setahun setelah gagal masuk Akabri. Pada tahun 1992 Thomy kembali ikut tes kedua kalinya untuk jadi calon taruna Akmil. Namun kali ini persiapan nya maksimal. Ia sudah belajar dari pengalaman tes pertamanya.

“Tes kedua ini. Beta persiapkan diri matang. Puji syukur. Beta lulus seleksi daerah. Kemudian dengan beberapa calon lainnya dipersiapkan ikut tes pusat di Magelang. Ada sekitar 1000 calon yang ikut tes pusat untuk tiga angkatan dan kepolisian. Yang diterima tak sampai setengah. Saat diumumkan, beta dinyatakan lulus Akmil. Beta mensyukurinya,” kenang mantan Danramil 03/Senen Jakarta Pusat tahun 2004..

Thomy tak lupa mengingat perjuangannya ke Magelang. Pasalnya, saat hari H harus berangkat untuk melapor, paginya dia harus ujian semester di Faperik Unpatti. “Sebelum berangkat, beta sempat mampir di kampus ikut ujian semester. Habis ujian langsung ke bandara berangkat,” ingatnya.

Setelah ikut pendidikan di Akmil tahun 1992. Thomy akhirnya melepaskan kuliahnya di UKIM dan juga Unpatti. “Beban orang tua tidak berat lagi. Tidak pikirkan bayar uang semester beta di dua universitas. Lepas dua, ambil satu di Akmil,” ujarnya, tertawa.

27 Juli 1995 merupakan momen Thomy ditetapkan sebagai perwira TNI AD dengan pangkat Letnan Dua (Letda). Kariernya terus menanjak. Ia naik pangkat Lettu pada 1998, Kapten 2001, kemudian Mayor 2007, Letkol 2013 dan Kolonel 2017.

Beberapa jabatan strategis pernah ia jabat sejak jadi perwira. Diantaranya Danton 2 Yonif 203/Kodam Jaya 1996, Danton 1 Yonif 203/Kodam Jaya 1998, Dankipan A Yonif 203/Kodam Jaya 2000, Pasi Intel Yonif 203/Kodam Jaya 2001, Danramil 03/Senen Jakarta Pusat 2004, Pama Kodam VI Tanjungpura 2005, Pjs Wadan Yonif 642 Kodam Tanjungpura 2007, Kasi Pampers Bagpam Pussenif Kodiklat 2011, Pabandya Gal Sinteldam Kodam Cendrawasih 2012, Komandan Kodim 1702/Jayawijaya 2014.

Thomy kemudian diberi kepercayaan jabat Kasi Intel Korem 173 Kodam Cendrawasih 2015, Wakil Asintel Kodam Cendrawasih 2015, Kasrem 172/PWY Kodam Cendrawasih 2015, Asintel Kasdam Kodam Cendrawasih 2018 dan selanjutnya Asintel Kasdam Kodam Pattimura 2020 sampai sekarang.

Selain itu berbagai kursus spesialis, pendidikan kepangkatan atau komando serta penugasan operasi di dalam maupun luar negeri sudah pernah dijalaninya. Seperti Sussar Para, Sussarcabif, Suslapa If, Suspa Intel, Susdanki If, Suspa Litpers, Intelegency US Pacom MTT, Sus Dandenintel, Suspa Intel Straat, Sus Dandim serta Sesko TNI AD 2012 dan Sesko TNI 2019.

Sedangkan pengalaman dalam penugasan operasi yakni Ops Aceh 2001, Ops Pamtas RI-Malaysia 2009, Ops Pamtas RI-Papua Nuigini 2014, Ops Pamrahwan Papua 2015, Ops Pamtas RI-Papya Nuigini 2016 dan Ops Pamrahwan Maluku 2020. Serta Latma Kekar Malindo 2008 di Malaysia dan KPL Kekar Malindo 2008 di Malaysia.

Thomy juga selama dinas telah mendapatkan beberapa penghargaan lencana kesetiaan maupun lainnya. Ia pun tak lupa mengenang saat-saat bertugas di wilayah Papua dan sempat menangani beberapa peristiwa konflik, termasuk penanganan aksi kelompok bersenjata (KKB) di sana.

“Dalam penugasan, soal hidup dan mati itu urusan nanti. Yang utama adalah menjaga keutuhan dan kedaulatan bangsa. Karenanya beta mensyukuri berkat Tuhan sehingga sampai pada posisi sekarang. Semua itu kehendakNya,” tambah bapak dua anak ini.

Teruslah mengabdi dan berjuang Kolonel Thomy. Demi kehormatan bangsa dan merah putih tercinta. Tete Manis memberkati ale. (novi pinontoan)

Share:
Komentar

Berita Terkini