Sudah 9.000 Warga Kota Ambon Jalani Vaksinasi Covid-19, Pedagang Pasar dan Sopir Angkot Menyusul

Share:

satumalukuID – Sebanyak kurang lebih 9.000 warga Kota Ambon hingga Selasa (16/3/2021) sudah menjalani vaksinasi Covid-19. Ke-9.000 orang itu terdiri dari masyarakat lanjut usia (lansia) di atas usia 60 tahun, petugas kesehatan, guru, dan pelayan publik lainnya.

“Sedangkan untuk masyarakat Kota Ambon yang berumur 18 sampai 59 tahun akan dilakukan secara bertahap sesuai dengan arahan pemerintah,” ungkap Kepala Dinas Kesehatan Kota Ambon Wendy Pelupessy saat menghadiri kegiatan vaksinasi Covid-19 di Kantor Perwakilan Bank Indonesia (Kpw BI) Provinsi Maluku.

Wendy mengatakan kegiatan vaksinasi Covid-19 ada empat tahap, yang pertama untuk tenaga kesehatan, tahap kedua yang sedang berlangsung adalah lansia 60 tahun, kemudian pelayanan publik, termasuk dari perbankan dan OPD-OPD terkait, seperti Dinas Kebakaran (Damkar), Satpol-PP dan lainnya.

Rencananya, pada Kamis (18/3/2021) dilakukan kepada pedagang pasar, sopir, dengan pos kegiatan di terminal Mardika.

“Sedangkan untuk teman-teman media direncanakan pada hari Rabu (17/3/2021), yang datanya akan kita dapat melalui Dinas Kominfo, harus demikian supaya hanya satu data, ini sangat penting guna menghindari penyalahgunaan vaksin yang sudah disediakan pemerintah,” katanya.

Wendy menambahkan untuk para pedagang di pasar Mardika dilakukan secara bertahap, dan tahap awal sebanyak 300 orang, kemudian berturut-turut dilakukan per blok dan akan dipandu oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan yang akan memobilisasi pedagang, sedangkan untuk sopir angkot dilakukan Dinas Perhubungan.

“Jadi, tahap awal tidak semua pedagang, kemudian ada juga sanksi terhadap pedagang yang menghindari pelaksanaan vaksinasi COVID-19 ini, yang akan dikeluarkan Pemerintah Kota Ambon maupun Tim Covid-19,” ujarnya.

Sanksi dari Pemerintah Kota Ambon yang pertama akan ditunda pemberian bantuan langsung tunai, kemudian akan ditunda kepengurusan administrasi kependudukan.

Menurutnya, itu bagian dari upaya pemerintah untuk menggerakkan masyarakat agar menjalani vaksinasi, sebab ada masyarakat yang tidak mau atau tidak bersedia.

“Kita harus mendukung program pemerintah terutama dalam kondisi yang terpuruk ini, kita harus mendukung program pemerintah sekaligus pemutusan mata rantai Covid-19,” katanya.

Share:
Komentar

Berita Terkini