Kerjasama dengan Unpatti Ambon, "Maluku Badonci Music School" Akan Miliki Gedung Berlantai Dua

Share:

satumalukuID – Perjuangan untuk memiliki gedung sekolah musik yang representatif di Kota Ambon, akhirnya akan terwujud dalam waktu dekat ini oleh “Maluku Badonci Music School” (MBMS) yang bernaung dibawah Yayasan Symfoni Maluku Indonesia (YSMI).

Kepastian tersebut setelah Ketua YSMI, Ir Mares Hetharia dan Direktur MBMS Harry Leiwakabessy melakukan penandatanganan kerjasama nota kesepahaman (MOU) dengan Rektor Universitas Pattimura (Unpatti) Ambon Prof Dr Nus Saptenno, Sabtu (20/2/2021).

Gedung MBMS tersebut berlokasi pada area Kampus Unpatti di kawasan Poka dan dibangun berlantai dua dengan biaya Rp 1,3 miliar.

“Kita kerjasamanya 20 tahun. Gedung dibangun dua lantai. Dana pembangunan kurang lebih Rp 1,3 M dan dibangun oleh Yayasan atau Maluku Badonci Music School. Rencananya dalam tahun ini atau tahun depan sudah bisa digunakan,” ungkap Direktur MBMS Harry Leiwakabessy kepada satumaluku.id, Senin (22/2/2021).

Menurut Harry, pihaknya bersyukur karena impian mereka menghadirkan gedung sekolah musik yang representatif di Kota Ambon bisa terwujud, atas kepedulian pihak Unpatti dalam hal ini rektor Prof Nus Saptenno.

“Kami beri apresiasi kepada Rektor Unpatti dan jajarannya. Beliau peduli untuk talenta dan bakat musik anak-anak muda di daerah ini. Kerjasama ini juga merupakan kontribusi dan kepedulian beliau untuk memajukan dunia musik secara formal,” ungkapnya.

Lebih lanjut dikatakan, niat mendirikan sekolah musik yang representatif ini, adalah untuk menyalurkan talenta dan bakat generasi muda yang selama ini hanya belajar alamiah atau otodidak.

“Dengan sekolah musik ini. Kita beri pelajaran dan pelatihan secara formal. Tidak alamiah saja. Sebab bakat harus diasah secara formal. Kalau tidak pasti kita ketinggalan jauh dengan mereka yang di Jawa. Nah, dengan keberadaan sekolah ini juga nantinya tidak perlu belajar formal di luar lagi,” jelas Harry.

Ia mengatakan, cita-cita dan gagasan membangun sekolah musik ini sudah lama diidamkan dan bersama Udin Umasangaji sebagai sekretaris YSMI dan lainnya mereka terus mencari terobosan untuk menghadirkan gedungnya.

“Awalnya sekitar tahun 2019 kita sudah bentuk dan memakai ruangan di Gedung Telkom Talake. Sudah berjalan enam bulan. Saya juga sempat mengajak musisi senior Minggus Tahitoe untuk membagi pengalaman dan memotivasi para anak didik. Namun Ambon dilanda gempa beruntun dan berlanjut wabah Covid 19 jadi terhenti,” beber Harry, putra dari maestro hawaian legendaris almarhum Bing Leiwakabessy ini.

Harry menambahkan, pihaknya menyediakan instruktur lulusan sarjana musik. Ke depannya akan terus dikembangkan sesuai dengan minat dan kemajuan terkini.

Sementara itu, Rektor Unpatti Prof Saptenno mengatakan, gagasan atau ide ini sebenarnya sudah cukup lama. “Gagasan atau ide ini sudah sejak saya jabat periode pertama. Kami bersyukur meski di saat pandemik Covid 19, kita dapat berkumpul mewujudkan impian ini,” ujar Saptenno.

Turut hadir dalam kesempatan ini yakni Wakil Rektor I Dr Yance Tjiptabudi MH, Wakil Rektor IV Dr Muspida, Ny Anna Latuconsina yang merupakan pengurus YSMI dan juga sebagai anggota DPD RI, serta para musisi dan undangan lainnya. (novi pinontoan)

Share:
Komentar

Berita Terkini