Angka Kesembuhan Pasien Covid-19 di Maluku Masih Berada di Bawah Nasional

Share:

satumalukuID- Hingga 29 Desember 2020, kasus konfirmasi Coronavirus Disiase 2019 (Covid-19) di Provinsi Maluku tercatat sebanyak 5.693. Dari jumlah tersebut, ada sebanyak 4.459 pasien diantaranya sembuh, 1.155 masih dalam perawatan dan 79 orang meninggal dunia.

Dari data itu, Ketua Pelaksana Harian Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Maluku, Kasrul Selang, menyebutkan angka kesembuhan pasien masih di bawah rata-rata nasional.

“Untuk angka kesembuhan pasien Covid-19 di Maluku 78,3 persen. Masih berada di bawah nasional 82,1 persen,” kata Kasrul kepada awak media di lantai 6 Kantor Gubernur Maluku, Kota Ambon, Rabu (30/12/2020).

Sementara angka kematian di daerah ini, menurut Kasrul yang juga Sekretaris Daerah (Sekda) Maluku, sebesar 1,4 persen, bila dibandingkan angka nasional yaitu 4 persen.

Dia katakan, dua bulan terakhir yakni sejak 23 November 2020, kasus konfirmasi di Maluku kembali mengalami peningkatan. Padahal, kasus ini sempat landai di periode September, setelah meningkat dari Maret lalu.

“Sebanyak 77,8 persen pasien Covid-19 di Maluku memiliki gejala demam. Sementara yang gejala batuk 33,3 persen,” terangnya.

Menyoal peningkatan kasus dalam dua bulan terakhir, Tim Pakar Satgas Covid-19 Maluku, Dr. dr. Bertha Jean Que, mengaku penyebabnya tak lain karena menurunnya kedisiplinan masyarakat dalam penerapan protokol kesehatan. Salah satu faktor ketidakdisiplinan warga menjalankan protokol kesehatan akibat menganggap kondisi saat ini sudah aman.

“Kenapa sudah sudah turun tapi naik lagi. Ini terjadi di mana-mana. Itu karena orang merasa sudah aman, aktivitas sudah mulai begitu ramai. Kita belajar melihat angka, ketika melihat angka baru kita sadar ternyata covid ini menanjak terus,” ujarnya.

Dia menyebutkan, penyebab yang membuat sesorang menjadi sakit dan rentan tertular Covid adalah tergantung jumlah kuman atau virus yang masuk ke tubuh. Juga tergantung daya tahan tubuh.

Olehnya itu, bila protokol kesehatan dijalankan secara baik dan benar, terutama memakai masker, jumlah kuman atau virus yang masuk ke tubuh berkurang.

Namun sebaliknya, kata Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Pattimura ini, apabila pemakaian masker tidak sesuai peruntukan, maka semakin banyak kuman atau virus yang berpeluang besar masuk dalam tubuh. Efeknya juga semakin besar.

“Pengaman kita yang pertama. Belakangan kita lihat makin hari banyak orang yang tidak pakai masker. Jadi protokol kesehatan dan mempertahakan daya tahan tubuh penting supaya angka kesakitan itu bisa menurun,” tandasnya.

Menurut dia rata-rata pasien Covid-19 di Maluku sebagian besarnya berada pada usia produktif antara 30 sampai dengan 40 tahun. “Di usia ini masih banyak terlihat yang tidak taat pakai masker,” ungkapnya.

Share:
Komentar

Berita Terkini