satumalukuID- Sejumlah warga tampak penasaran dengan adanya kemacetan panjang di Jalan Rijali, Belakang Soya, Kecamatan Sirimau. Bahkan ada juga yang terlihat mulai kesal, Senin sore (28/9/2020).
Kemacetan panjang itu ternyata baru dapat diketahui setelah para pengendara mobil maupun sepeda motor tiba di Depan Kantor DPRD Ambon. Sebab, ada operasi Yustisi Penegakan Protokol Kesehatan Covid-19 yang dilakukan tim gabungan gugus tugas Kota Ambon.
“Penindakan yang pertama pada moda transportasi yang mengangkut melebihi kapasitas, kemudian yang tidak memakai masker,” kata Kepala BKD Ambon, Beny Selanno kepada wartawan.
Menurutnya, para pelanggar protokol kesehatan yang telah ditindak, berkasnya akan dilimpahkan bersama bukti mereka untuk berproses di pengadilan.
Beny mengaku, saat ini tingkat kepatuhan masyarakat sudah mulai terlihat. Hari ini saja aktivitas atau mobilitas warga terlihat cukup tinggi, namun jarang menemukan pelanggaran.
“Kalian lihat mobilitas cukup tinggi. Tetapi yang kita dapatkan itu masih dalam batas kewajaran. Artinya masyarakat sudah menyadari pentingnya penggunaan masker untuk kepentingan kesehatan,” katanya.
Tidak hanya penggunaan masker, tapi Operasi Yustisi ini juga terkait penertiban disiplin moda transportasi. Di mana, tampak adanya kesadaran masyarakat.
“Kemudian moda transportasi juga demikian. Memang satu dua ada yang nakal, nah kita tindak sesuai dengan perundang undangan yang berlaku. Ada sanksi sosial ada sanksi administrasi,” sebutnya.
Dia mengatakan, pemerintah tetap melakukan tanggungjawabnya memutus mata rantai penyebaran Covid-19 demi kepentingan masyarakat, khususnya di kota Ambon.
“Untuk memutus penyebaran Covid-19, pertama yang perlu dilakukan adalah membangun kesadaran masyarakat agar mereka taat protokol kesehatan,” tandasnya.
