Bengkel Sastra Maluku Ingin Pentas Kolaborasi Bareng Komunitas-komunitas di Ambon

Share:

satumalukuID – Bengkel Sastra Maluku (BSM) mengajak komunitas teater di Kota Ambon, untuk berkolaborasi dalam pementasan theater tunggal pada tahun 2020.

“Salah satu kegiatan yang kami ingin adakan di tahun 2020, adalah mengajak sekitar tiga atau empat komunitas theater di Ambon untuk berkolaborasi, dan BSM sebagai pihak penyelenggara,” ujar Ketua BSM, Marthen Reasoa, saat ditemui satumalukuID di Kyu Coffee, Kota Ambon, Senin (13/01/2020).

Menurut Marthen, kegiatan tersebut ingin digelar, karena melihat kurangnya tempat atau panggung bagi komunitas teater di Kota Ambon untuk tampil.

“Kita di Maluku hanya berbicara mengenai sastra dengan aliran puisi saja, sedangkan sastra tidak hanya puisi. Teater salah satu aliran sastra, namun di Maluku sangat jarang mereka pentas,” jelasnya.

Dia katakan bahwa selama ini komunitas teater biasanya baru akan tampil ketika ada kegiatan yang diadakan oleh Taman Budaya Maluku.

“Untuk kegiatan atau pentas mereka sendiri belum ada, oleh sebab itu kami ingin adakan sebuah acara yang pada pembukaannya ada musikalisasi puisi, kemudian theater tunggal yang durasi pentasnya selama satu jam,” ungkapnya.

Selain itu, Marthen menambahkan bahwa dalam tahun 2020 dia ingin mengadakan forum diskusi, yang akan diisi oleh anggota-anggota BSM yang telah meluncurkan karya buku.

“Ada sekitar empat orang yang telah melahirkan karya dalam bentuk buku. Saya ingin mereka dapat sharing ringan mengenai proses hingga dapat membuat sebuah buku. Mungkin seperti proses menulis, link yang harus dilalui seperti apa, dan pengalaman mereka, bagi teman-teman yang juga ingin melahirkan sebuah karya dalam bentuk buku,” harapnya.

Dia menuturkan program rutin yang akan terus berjalan setiap bulan adalah Konspirasi Puisi, kemudian BSM akan membuka kelas menulis terutama untuk kelas menulis puisi.

“Perkembangan sastra di Maluku cukup pesat, dan anak-anak lebih suka pada aliran puisi. Mungkin karena puisi dapat hadir di mana saja dan cepat untuk diadaptasi,” tuturnya.

Dia sampaikan untuk pelatihan menulis jenis sastra lain jarang dilakukan di Maluku, sehingga peminat dan orang yang ingin menyalurkan bakat serta minat tidak memiliki wadah.

“Kelas puisi tahun ini akan kita lakukan, sebab sangat penting karena banyak peminatnya. Dan forum-forum bedah karya terutama puisi harus diadakan, sebab dengan begitu kita dapat mengetahui puisi tersebut sudah sesuai atau tidak,” pungkasnya.

Share:
Komentar

Berita Terkini