![]() |
Dr Abidin Wakano (ujung kiri). (Foto dok). |
SATUMALUKU.ID - Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar, melantik 45 pimpinan Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri (PTKN) dan Pejabat Pimpinan Tinggi (JPT) Pratama atau setingkat Eselon II.
Pelantikan berlangsung di Aula Kantor Kemenag Thamrin Jakarta, Senin (30/6/2025).
Terkait dengan itu, salah satu pimpinan PTKN seluruh Indonesia yang resmi dilantik adalah Dr Abidin Wakano M.Ag.
Abidin Wakano dilantik dalam jabatan tugas tambahan sebagai Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Abdul Muthalib Sangadji Ambon.
"Iya benar. Saya dilantik kembali. Karena sebelumnya sebagai Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN). Nah terjadi perubahan nomenklatur dan peningkatan status IAIN jadi UIN. Makanya dilantik lagi," jelas Wakano, saat dihubungi media ini via telepon, Rabu (2/7/2025).
Menurutnya, pelantikan ulang oleh Menteri Agama itu untuk disesuaikan dengan nomenklatur dan keputusan peningkatan status IAIN jadi UIN. Sehingga keabsahan jabatan secara resmi.
Sementara itu, dari 45 pimpinan Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri (PTKN) dan Pejabat Pimpinan Tinggi (JPT) Pratama atau setingkat Eselon II yang dilantik, selain Abidin Wakano terdapat beberapa nama yang terkait dengan Maluku.
[cut]
Diantaranya, Syami Muhamad SE M.Si menjadi Kepala Biro Administrasi Umum, Akademik dan Kemahasiswaan Institut Agama Islam Negeri Ambon.
Jamaludin Bugis S.Ag menjadi Kepala Biro Administrasi Umum, Akademik dan Kemahasiswaan Institut Agama Islam Negeri Ternate.
Kemudian, Reginaldus Saverinus Sely Serang S.Fil M.Th menjadi Sekretaris Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Katolik Kementerian Agama.
Turut hadir, para pejabat eselon I dan II Kemenag. Sebagai saksi, Sekjen Kemenag Kamaruddin Amin dan Dirjen Pendidikan Islam Amin Suyitno.
Saat pelantikan, Menag berpesan untuk menerima apa yang sudah ditakdirkan Allah. “Hari ini adalah sebuah takdir baru buat saudara-saudari. Terimalah apa yang Allah Takdirkan pada hari ini. Inilah yang terbaik, insya Allah," tutur Menag.
"Perputaran tugas jabatan fungsi adalah sesuatu hal yang sangat logis, bahkan itu sangat normal. Apa yang kita lakukan pada hari ini tidak ada sesuatu yang istimewa. Kecuali kita mendapatkan suatu peluang tantangan baru,” jelasnya. (*/NP)