SATUMALUKU.ID – Sejumlah pengunjung mengharapkan agar Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Maluku segera memperbaiki fasilitas pendukung di Gereja Tua Imanuel yang terletak di Negeri Hila, Kecamatan Leihitu, Kabupaten Maluku Tengah.
Gereja bersejarah ini merupakan salah satu destinasi wisata budaya yang sering dikunjungi wisatawan lokal maupun mancanegara.
Namun, kondisi pagar yang rusak dan tidak adanya papan nama gereja membuat situs ini terkesan terbengkalai dan kurang mendapat perhatian.
“Sangat disayangkan ya, bangunan yang punya nilai sejarah tapi terkesan tidak dirawat dengan baik,” ujar Olend Tahaparry, salah satu pengunjung, saat ditemui seperti diberitakan RRI Ambon, Senin (5/5/2025).
Ia menambahkan, keberadaan papan nama dan pagar yang layak tidak hanya penting untuk mempertegas identitas situs, tetapi juga untuk menjaga keaslian dan keamanan gereja dari potensi perusakan.
“Yang ada hanya papan larangan merusak situs bersejarah. Sementara papan nama gereja tidak terlihat, dan pagar juga sudah rusak. Harapan kami sebagai pengunjung, tolong hal ini diperhatikan,” pintanya.
Hal senada disampaikan oleh pengelola Gereja Tua Imanuel, Iksan Lating. Ia menyebutkan bahwa keluhan serupa sering disampaikan oleh para pengunjung.
“Hampir setiap hari ada pengunjung yang datang, dan keluhan mereka selalu sama: meminta agar pagar dan papan nama gereja dibangun,” ungkapnya.
Selain itu, para pengunjung juga mengusulkan agar prasasti gereja yang sebelumnya berada di samping pintu masuk dapat dibangun kembali.
“Dulu ada prasasti di samping pintu, tapi sekarang sudah tidak ada. Pengunjung berharap itu bisa dikembalikan,” tambah Iksan.
Gereja Tua Imanuel merupakan salah satu peninggalan kolonial yang memiliki nilai sejarah tinggi dalam perjalanan kekristenan di Maluku.
Kondisi fisik dan sarana penunjang yang memadai dinilai penting untuk mendukung pelestarian dan pengembangan wisata budaya di kawasan tersebut. (Mars)