Wali Kota Ambon Minta ASN Move On, Jangan Ada Lagi Hitam, Putih dan Abu-abu

Share:


SATUMALUKU.ID
-- Wali Kota Ambon periode 2025-2030, Bodewin M. Wattimena, meminta kepada seluruh pejabat dan aparatur sipil negara (ASN) di jajaran Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon untuk "move on", tinggalkan perbedaan dan bekerjasama dengan loyal.

Penegasan tersebut disampaikan Wattimena didampingi Wakil Wali Kota Ambon Elly Toisuta, saat pertemuan perdana dengan pejabat dan ASN Pemkot di ruang serba guna Maluku City Mall, Selasa (4/3/2025).

"Bapak ibu yang kemarin lawan katong. Seng usah khawatir. Itu biasa dalam politik. Yang harus dikhawatirkan kalau gagal move on. Karena masih mendukung yang lain, padahal kita sudah memimpin. Itu yang celaka. Bisa dapat kartu merah," ungkapnya dengan dialek Ambon, disambut tawa hadirin.

Karena itu, lanjutnya, cukup sudahi semua yang pernah terjadi beberapa bulan lalu. Karena Pilkada sudah selesai dan Tuhan ijinkan kami pimpin kota ini.

"Karena katong tahu. Mana yang putih. Mana yang hitam. Mana yang abu-abu. Tapi kita pahami itulah dinamika politik yang terjadi dalam kontestasi. Tinggal bapak ibu sendiri. Mau lupakan itu, lalu mau kerjasama dengan beta dan ibu Elly kaseng? Kalau seng, ya silahkan pergi dan tidak kembali," tuturnya.

Wattimena lantas menjelaskan, perjuangan dirinya dan ibu Elly Toisuta untuk maju ikut Pilkada, punya resiko yang besar. 

Pasalnya, ia hatus undur dari jabatannya sebagai ASN dan Sekwan DPRD Maluku. Sedangkan ibu Elly melepaskan posisi Anggota DPRD Kota Ambon.

"Jadi, mari satukan tekad untuk bekerja bersama. Sebab, kalau kemarin beta dan ibu Elly tidak terpilih. Mungkin bapak ibu tidak kasih suara beta lagi," katanya, kembali disambut tawa hadirin.

Sebelumnya, mantan Pj Wali Kota Ambon dua tahun ini, juga mengajak seluruh ASN untuk bekerja maksimal serta laksanakan tugas sesuai tugas dan fungsinya dengan baik. Sehingga hak dan kewajibannya dapat diapresiasi.

"Kebijakan Wali Kota Ambon untuk penataan birokrasi, akan dilaksanakan dengan sistem punishment dan reward. Orang diberikan punishment ketika dia melanggar, tidak loyal, tidak laksanakan tugas dengan baik. Tapi sebaliknya, orang yang bekerja dengan baik, loyal dan bekerja secara maksimal akan diberikan reward," beber Wattimena.

Reward bagi ASN itu, menurutnya, seseorang akan diberikan kenaikan pangkat dan jabatan, sebagai bagian penghargaan dan apresiasi. Lalu punishment atau hukuman tentu akan diberikan dengan penilaian yang objektif.

"Itu dua hal yang kita lakukan. Tidak ada yang lain. Untuk itu, langkah-langkah untuk wujudkan birokrasi yang kapabel, handal, bersih dari korupsi, kolusi dan nepotisme. Maka mari kita bertekad sebagai satu tim yang bekerja dengan solid untuk kota ini," tambahnya. (NP)

Share:
Komentar

Berita Terkini