SATUMALUKU.ID -- Bencana tanah longsor di tambang emas ilegal di Gunung Botak di areal Kapuran Tambang, Desa Persiapan Wansait, Kecamatan Waelata, Kabupaten Buru, menyimpan duka mendalam bagi para korban.
Insiden yang terjadi pada Sabtu (8/3/2025) dini hari sekira pukul 05.20 WIT itu, menewaskan tujuh orang, termasuk seorang tukang masak, sementara beberapa penambang lainnya mengalami luka-luka.
Ikram Boko seorang saksi yang saat kejadian sedang membantu istrinya memasak di lokasi tambang mengaku sebelum peristiwa itu terjadi, mereka mendengar suara gemuruh dari air mengalir deras dari tebing di lokasi longsor yang tidak jauh dari lokasi tambang.
"Mendengar suara tersebut, saya keluar warung dan melihat tanah longsor sedang terjadi," ungkapnya di Ambon, Minggu (9/3/2025).
Selanjutnya, material bebatuan disertai tanah longsor langsung menghancurkan tenda-tenda yang ditempati penambang untuk beristirahat di pada subuh hari itu.
"Material tanah dan batu langsung menghantam tenda-tenda penambang," katanya.
Diketahui, dalam peristiwa tersebut sejauh ini terdapat 7 korban tewas dan belasan lainnya luka berat.
'Peristiwa ini mengakibatkan tujuh orang tewas, salah satunya seorang tukang masak," ungkap Kapolres Buru Sulastri Sukidjang. (Tyo)