7 Tewas, Polres Buru Ungkap Pemicu Longsor Tambang Emas Gunung Botak

Share:


SATUMALUKU.ID
-- Kepolisian Resor (Polres) Buru mengungkap pemicu munculnya bencana tanah longsor di lokasi tambang emas ilegal Gunung Botak, di areal Kapuran Tambang, Desa Persiapan Wansait, Kecamatan Waelata, Kabupaten Buru, Maluku.

“Longsor terjadi akibat jebolnya bak penampung air setelah hujan deras mengguyur kawasan tersebut pada Sabtu (8/3) pagi,” kata Kapolres Buru AKBP Sulastri Sukidjang di Ambon, Minggu (9/3/2025).

Sulastri Sukidjang menegaskan longsor terjadi akibat tingginya curah hujan di kawasan tambang ilegal tersebut.

Dalam peristiwa tersebut sejauh ini terdapat 7 korban tewas dan belasan lainnya luka berat.

'Peristiwa ini mengakibatkan tujuh orang tewas, salah satunya seorang tukang masak," ungkap Sulastri Sukidjang.

Ia mengatakan tujuh korban ditemukan dalam kondisi tertimbun material longsor. 

Sebanyak lima di antara mereka berasal dari Maluku Utara, yakni Isra (51) dan istrinya, Sarbia (49), serta anak mereka, Iman (8), yang warga Malifut, Kabupaten Halmahera Timur.

Selain itu, Badrun (41) dan Asni, tukang masak berasal dari Desa Tahane, Pulau Makean, Ternate.

"Kelima korban tersebut telah dievakuasi ke Maluku Utara menggunakan speedboat milik Pemda Buru," ujarnya.

Sebanyak dua korban lainnya yang warga Desa Dava, Kecamatan Waelata, Kabupaten Buru, yakni Hendra (59) dan Sudin (41).

"Kedua korban sudah dimakamkan di TPU Desa Dava," katanya.

Beberapa penambang lainnya ditemukan dalam kondisi selamat namun mengalami luka-luka, salah satunya Awi (40), warga Desa Debowae, Kecamatan Waelata patah tangan kiri dan cedera pinggang. Korban saat ini dirawat di Puskesmas Waekasar.

Korban lain yang dipanggil Anak Beta (27), warga Desa Dava luka tangan kiri dan memilih menjalani pengobatan tradisional di Desa Oki Lama, Kecamatan Namrole, Kabupaten Buru Selatan.

Sebanyak empat korban lainnya yang mengalami luka-luka, yakni Dedi Putabuga (39), Gio Putabuga (38), Ali Putabuga (27), dan Ecan Putabuga (28) berasal dari Kota Mobagu, Sulawesi Utara.

Dedi mengalami trauma akibat tertimbun material tanah, Gio cedera rahang dan mulut, Ali luka kaki kiri, dan Ecan patah kaki kiri.

"Keempat korban saat ini dirawat oleh keluarga di Desa Dava," ujarnya. (Tyo)


Share:
Komentar

Berita Terkini