SATUMALUKU.ID -- Gubernur Maluku, Hendrik Lewerissa, menegaskan komitmennya untuk fokus pada program penurunan kemiskinan serta peningkatan kualitas pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat selama lima tahun ke depan.
"Persoalan utama Maluku adalah kemiskinan, kualitas pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur. Masalah ini harus ditangani secara terpadu oleh pemerintah provinsi hingga kabupaten/kota agar dampaknya benar-benar dirasakan oleh masyarakat," ujar Hendrik dalam keterangan tertulis yang diterima di Ambon, Senin (24/2/2025).
Pernyataan tersebut disampaikan dalam pertemuannya dengan para bupati dan wali kota se-Maluku di sela-sela kegiatan ret-ret di Magelang.
Ia menekankan pembangunan di Maluku tidak bisa dilakukan secara parsial, di mana pemerintah provinsi dan kabupaten/kota berjalan sendiri-sendiri.
Diperlukan sinergi yang kuat agar pembangunan bisa dilakukan secara efektif melalui keselarasan persepsi dan tindakan dalam pengambilan kebijakan.
Untuk mewujudkan visi Maluku Maju 2030, Hendrik telah menyiapkan tujuh program utama (Sapta Cita).
Berdasarkan data terbaru, jumlah penduduk miskin di Maluku pada Juni 2024 meningkat sebanyak 4.950 jiwa, menjadi 301,61 ribu jiwa dibandingkan September 2022.
Jika dibandingkan dengan Maret 2022, angka kemiskinan juga mengalami kenaikan dari sebelumnya 290 ribu jiwa.
Gubernur Hendrik berharap dengan pelaksanaan program Sapta Cita, kesejahteraan masyarakat Maluku dapat meningkat secara signifikan, sejalan dengan target pembangunan yang lebih inklusif dan berkelanjutan. (Tyo)
