SATUMALUKU.ID – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Maluku Utara mengimbau warga untuk bersiaga dan mengantisipasi potensi ancaman bencana banjir dan tanah longsor di wilayah tersebut.
Kepala BPBD Malut, Fehby Alting, mengingatkan agar BPBD kabupaten/kota tetap siaga, waspada, dan tanggap dalam menindaklanjuti arahan tersebut.
Ia juga meminta BPBD untuk proaktif dalam menyampaikan informasi terkini terkait curah hujan, tinggi muka air, serta potensi wilayah yang terdampak bencana.
"Ketersediaan rambu dan jalur evakuasi juga harus dipastikan," ujar Fehby di Ternate.
Imbauan ini dikeluarkan setelah Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Sultan Baabullah Ternate mengeluarkan peringatan dini cuaca ekstrem yang diperkirakan akan berlangsung hingga Rabu, 18 Desember 2024.
Sejak hujan deras mengguyur, BPBD Kota Ternate telah melaporkan sejumlah lokasi terdampak bencana, termasuk banjir, pohon tumbang, dan tanah longsor.
Beberapa wilayah yang terdampak meliputi Kelurahan Akehuda (Ternate Utara), Kelurahan Dufa-Dufa, dan Tanah Tinggi Barat (Ternate Tengah).
Di Kelurahan Akehuda, banjir melanda 15 kepala keluarga (KK) atau 53 jiwa, terdiri dari 26 laki-laki dan 27 perempuan. Para korban telah dievakuasi ke SKB Kota Ternate.
Selain itu, 22 rumah dilaporkan terendam banjir, dua rumah mengalami kerusakan sedang akibat longsor, dan dua rumah rusak ringan akibat pohon tumbang. Talud pengaman tanah serta satu unit sumur juga rusak parah.
Sebagai langkah awal penanganan, bantuan dari Kemessos RI melalui Dinas Sosial Malut, Sentra Wasana Bahagia Ternate, dan Dinas Sosial Kota Ternate telah didistribusikan, berupa terpal gulung, kasur, selimut, dan peralatan lainnya kepada pengungsi asal Kelurahan Akehuda.
Fehby menambahkan kondisi banjir di lokasi terdampak telah berangsur surut, dan pembersihan material banjir serta pohon tumbang masih berlangsung. Hingga kini, belum ada laporan korban jiwa.
BPBD Malut juga mengimbau masyarakat untuk mengenali potensi bencana di lingkungan masing-masing, terutama di sekitar bantaran sungai dan daerah perbukitan atau area yang rawan longsor.
Masyarakat diminta untuk mengurangi aktivitas di sekitar pepohonan tua atau area yang rawan pohon tumbang demi keselamatan.
"Dengan kondisi cuaca yang masih berpotensi ekstrem, kami meminta semua pihak tetap waspada dan memantau perkembangan informasi cuaca dari BMKG," tambah Fehby. (Mars)