RSUD dr Haulussy Disegel Pemilik Tanah, Pemprov Maluku Belum Bayar Rp31,658 Miliar

Share:

Aksi penyegelan RSUD dr Haulussy Ambon oleh si pemilik lahan yang belum menerima sisa ganti rugi tanah dari Pemprov Maluku

satumalukuID - Masalah baru terjadi lagi dengan RSUD dr Haulussy Ambon. Jumat pagi (22/12/2023), rumah sakit tertua di Maluku ini disegel pemilik tanah yang menuntut pembayaran hak ganti rugi.

Penyegelan dilakukan Adolof Gerit Suliaman sebagai kuasa hukum Yohannes Tisera alias Buke, pemilik lahan gedung RSUD dr Haulussy Ambon.

“Sudah berulangkali klien kami dijanjikan tapi semuanya hanya janji palsu dari Pemprov Maluku,” ungkapnya kepada wartawan.

Menurut Adolof, pihaknya sudah berkali-kali rapat dengan Tim asistensi yang dibuat gubernur untuk membahas pembayaran, namun tidak pernah terealisasi.

Berdasarkan putusan pengadilan, luas lahan yang dimiliki Yohanes Tisera adalah 43.880 meter persegi.

Dari jumlah tersebut 12.000 meter persegi dihibahkan ke pemerintah Provinsi.

Maka yang menjadi kewajiban untuk pembayaran hanya lahan seluas 31.880 meter persegi yang di atasnya berdiri RSUD Halussy dan fasilitas pendukungnya.

[cut]

Adapun nilai yang harus dibayarkan Pemprov Maluku atas lahan sells 31.880 meter persegi itu senila Rp65 miliar.

Namun saat melakukan pertemuan dengan Yohannes Tisera, Pemprov Maluku hanya menyanggupi pembayaran di bawah Rp50 miliar sehingga disepakati Rp49,987 miliar.

Nilai tersebut dinilai wajar sesuai dengan hasil hitungan harfa tanah yang dilakukan tim appraisal Kementerian Keuangan, dimana satu meter perseguí dikenai carga Rp1,568 juta.

“Yang sudah dibayarkan itu sebesar Rp 18,329 miliar. Itu berarti masih tersisa Rp31,658 miliar,” jelas Adolof.

Menurutnya, upaya pemasangan pamflet tersebut dilakukan karena sudah ada keputusan berkekuatan hukum tetap.

Adolof membantah telah menghalangi pelayanan kesehatan terhadap publik, mengingat tidak ada aktifitas di RSUD saat ini.

“Mereka hanya melayani cuci darah. Jadi pelayananya itu, nanti pintu ini kami tutup kemudian ada pasien yang datang untuk cuci darah baru pintunya kami buka dan pasien bisa masuk bersama keluarga,” jelasnya. (aldi)

Share:
Komentar

Berita Terkini