Kerusakan Jalan di Saparua Sudah Memprihatinkan, Warga Kesal Tanam Pohon di Jalanan

Share:

Jalan Rusak di Pulau Saparua sudah meprihatinkan, warga protes tanam pohon di jalanan.

satumalukuID - Warga di Pulau Saparua sudah kesal menanti perbaikan jalan dari pemerintah. Akibatnya, mereka menanam pohon di jalan raya yang rusak tersebut sebagai tanda protes.

Aksi protes warga ini beredar dalam video di media sosial.

Video berdurasi singkat itu menunjukkan kemarahan warga atas kondisi jalan rusak parah, dengan menanam pohon pisang, kelapa dan umbi-umbian pada jalan yang berlubang, serta kiri kanan jalan.

Fenomena tersebut kemudian di-follow up Raja Negeri Haria Kecamatan Pulau Saparua Nico Sahuleka dengan mengaku ke DPRD Maluku.

Dia juga menyampaikan kekesalannya atas kurangnya perhatian pemerintah daerah terhadap kerusakan jalan di Pulau Saparua selama bertahun-tahun.

"Penanaman pohon di badan badan jalan oleh masyarakat itu merupakan penomena gunung es. Karena kondisi itu bukan sesuatu yang instan. Kerusakan jalan di Saparua sudah sangatlah krusial, " ujar Sahuleka dalam forum rapat bersama  Komisi III DPRD Maluku, Rabu (20/09/2023).

Dia mengaku mengambil sikap dengan menyurati DPRD Maluku agar persoalan problem jalan rusak di ruas jalan Saparua - Haria segera ditangani..

[cut]

"Jalan provinsi, jalan kabupaten bahkan jalan tanpa status, semuanya rusak. Kami sampaikan ini dengan harapan semoga yang berkepentingan bisa menyelesaikan persoalan jalan rusak ini," harap Sahuleka.

Ketua Komisi III DPRD Maluku, Richard Rahakbauw pada kesempatan itu menjelaskan bahwa komisinya telah berupaya memasukan kerusakan jalan itu melalui dana Inpres Nomor 3 Tahun 2023, lewat kewenangan Pemerintah Kabupaten Maluku Tengah.

"Sudah 20 kali kita rapat membahasnya. Tapi sampai ayam tumbuh gigi, belum ada perhatian, " kesal Rahakbauw.

Menurutnya, kerusakan jalan itu bisa didanai lewat dana Inpres tersebut, hanya saja Pemkab Maluku Tengah tidak mampu menjemputnya dan sampai saat ini belum mengusulkan.

"Dua Tahun kita rapat mulai Tahun 2022 hingga 2023 ini, hasilnya nihil, " tandas Rahakbauw. (aldi josua)

Share:
Komentar

Berita Terkini