Wakil Ketua DPRD Ambon, Rustam Latupono. |
satumalukuID - DPRD Kota Ambon meminta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat untuk memaksimalkan sosialisasi mitigasi bencana kepada masyarakat daerah itu.
"Ambon menjadi salah satu daerah yang rawan bencana. Bukan hanya banjir dan tanah longsor, tapi juga bencana gempa bumi dan lainnya. Sosialisasi mitigasi bencana ini perlu agar masyarakat mengetahui apa yang perlu dilakukan jika terjadi bencana," kata Wakil Ketua DPRD Kota Ambon Rustam Latupono di Ambon, Sabtu (3/6/2023).
Menurutnya, jika masyarakat mengetahui apa yang dilakukan saat terjadi bencana, tentu ada antisipasi atau bisa menghindarkan diri dari dampak bencana yang mengancam keselamatan mereka.
Kemudian, yang juga penting adalah sosialisasi mitigasi bencana harus diarahkan pada pemahaman untuk tidak mudah percaya dengan berbagai berita bohong mengenai akan terjadinya bencana, seperti tsunami dan lainnya.
"Ini yang harus ditingkatkan. Apalagi hari ini Ambon berada di musim cuaca ekstrem. Data BPBD mencatat ada 41 titik rawan bencana. Kami harap sosialisasi mitigasi bencana dimaksimalkan," ucapnya.
Selain sosialisasi, Latupono juga meminta BPBD Ambon untuk tidak abai dengan bencana banjir, tanah longsor dan pohon tumbang yang terjadi di daerah itu
"Memang Pemkot Ambon sudah melakukan kerja maupun tinjauan langsung ke sejumlah lokasi bencana. Kami harap lebih fokus lagi terutama soal penanganan dari bencana tersebut," ujar Latupono.
Sebelumnya BPBD Kota Ambon mencatat sekitar 41 titik kawasan di Kota Ambon yang menjadi titik rawan bencana di musim hujan.
Plt. Kepala BPBD Kota Ambon Fahmi Salatalohy mengatakan sebanyak 41 titik rawan bencana ini terbagi atas tiga jenis bencana, yakni bencana longsor, banjir dan pohon tumbang.
Ia merinci dari data yang ada, 30 diantaranya rawan bencana longsor, empat titik bencana banjir, dan tujuh titik rawan pohon tumbang. "Biasanya terjadi di musim hujan. Kita punya data ada 41 titik rawan bencana di Ambon," kata Fahmi. (Winda Herman/ant)