Widya Mundur dari PDIP Gabung ke PAN, Ketua Murad Terancam?

Share:


satumalukuID
- Kontroversial kepindahan istri Gubernur Maluku, Widya Pratiwi Ismail untuk pencalonan sebagai calon anggota legislatif (Caleg) DPR RI daerah pemilihan (Dapil) Maluku dari PDI Perjuangan ke Partai Amanat Nasional (PAN), makin menarik.

Pasalnya, Murad Ismail sebagai Gubernur Maluku juga adalah Ketua DPD PDIP Maluku yang masih aktif. Sedangkan Widya Ismail sendiri adalah Wakil Ketua Bidang Politik di DPD PDIP Maluku.

"Iya benar. Ibu Widya Ismail sudah bergabung dengan PAN pada Jumat kemarin (14/4/2023). Dan juga benar beliau akan dimajukan sebagai calon anggota DPR RI dapil Maluku dari partai kami," ungkap Ketua DPD PAN Maluku, Wahid Laitupa saat dikonfirmasi media ini, Sabtu malam (15/4/2023).

Lantas apa kata DPD PDIP Maluku? Kabar terkini yang diterima media ini, dilaporkan bahwa Widya Ismail sudah resmi mengundurkan diri sebagai Caleg DPR RI maupun pengurus DPD PDIP Maluku.

"Sekretariat DPD PDIP Maluku pada Sabtu sore sudah resmi menerima surat pengunduran diri dari ibu Widya Ismail. Itu bersamaan dengan empat orang lainnya yang juga sampaikan pengunduran diri sebagai Caleg," ungkap Wakil Ketua Bidang Kehormatan DPD PDIP Maluku, Thobyhend Sahureka kepada media ini, Minggu malam (16/4/2023).

Menurutnya, selain Widya Ismail, empat orang lainnya yang undur diri sebagai Caleg dari PDIP yaitu Sharon Usmani, John Lawalata, Nita bin Umar dan Pieter Temorubun.

Sharon undur sebagai Caleg DPRD Provinsi Maluku dari dapil Kota Ambon, John di DPRD Kota Ambon dari dapil Nusaniwe, Nita di DPRD Maluku dari dapil Kota Ambon serta Pieter di DPRD Maluku Tenggara.

"Surat keempat orang itu, masuk ke Sekretariat DPD PDIP Maluku bersamaan surat Widya Ismail. Suratnya diantar oleh Sharon Usmani. DPD sudah rapat dan akan proses lanjut ke DPP. Sebab tidak boleh satu Caleg mencalonkan diri di dua partai," ujar Sahureka.

Ia menjelaskan, sebagai partai besar, PDIP punya aturan, mekanisme, etika dan disiplin organisasi sendiri. Semua pengurus baik di DPP, DPD, DPC dan seterusnya sampai anggota, tunduk dan wajib mentaatinya. "Aturan dan mekanisme partai jelas," katanya.

KETUA DPD TERANCAM DICOPOT?

Ditanya soal suami Widya Ismail yaitu Murad Ismail, selain sebagai gubernur juga adalah Ketua DPD PDIP Maluku, bagaimana sikap partai?

"Itu DPP PDIP di Jakarta yang akan menentukan sikap. Yang pasti aturan, mekanisme dan etika partai jelas. Soal apa keputusan DPP nanti dilihat. Tentunya sikap Ketua Umum ibu Megawati Soekarnoputri tegas. Seperti disampaikan pada Rakernas PDIP belum lama ini," jelas Sahureka.

Dijelaskan, saat pidato di Rakernas tersebut, Megawati Soekarnoputri sebagai ketua umum partai sudah tegas menyatakan, bahwa siapa yang bermanuver, main dua kaki, tidak ikut aturan, silahkan keluar dari partai.

"Sikap ketua umum kami jelas. Yang bermanuver dan main dua kaki di luar aturan partai, ya silahkan keluar. Sebab itu hak prerogatif ketua umum yang menentukan semua sikap politik partai," tegasnya.

Ia menambahkan, dengan keputusan ibu Widya Ismail pindah ke PAN dan sudah undur diri dari Caleg maupun pengurus PDIP. Itu pilihan beliau. Soal suaminya adalah Ketua DPD PDIP Maluku, pasti ada sikap dari DPP nantinya.

"Apa keputusan DPP? Apakah teguran atau sanksi, kiami belum tahu. Kita lihat saja apa sikap mereka nanti," tutur Sahureka.

Sementara itu, Widya Ismail yang dihubungi melaui dua nomor telepon dan Whatsapp nya untuk dikonfirmasi, tidak merespon pesan WA pada dua nomor telepon tersebut. (NP) 

Share:
Komentar

Berita Terkini