Cuaca Buruk Aktivitas Pelayaran di Maluku Utara Ditunda

Share:

Kantor Kesyahbandaraan dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas II Kota Ternate menunda sementara seluruh aktivitas pelayaran di Maluku Utara (Malut), menyusul kondisi cuaca buruk disertai gelombang tinggi dapat membahayakan aktivitas pelayaran.

satumalukuID - Kantor Kesyahbandaraan dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas II Kota Ternate menunda sementara seluruh aktivitas pelayaran di Maluku Utara, menyusul cuaca buruk disertai gelombang tinggi yang dapat membahayakan aktivitas pelayaran di daerah itu.

Kepala Seksi Keselamatan Berlayar, Penjagaan, dan Patroli KSOP Ternate Miraza A Polpoke dihubungi, Selasa (14/2/2023), membenarkan, pihaknya telah mengeluarkan pemberitahuan untuk penghentian sementara seluruh aktivitas pelayaran di perairan provinsi itu karena kondisi dan gelombang laut mencapai hingga di atas empat meter.

"Berdasarkan laporan BMKG, tinggi gelombang laut di perairan di sebagian besar perairan Malut mencapai 2,5 – 4 meter dan ini sangat membahayakan aktivitas pelayaran dari Ternate ke berbagai daerah antar-pulau wilayah Maluku Utara," ujarnya.

Untuk itu KSOP mengimbau seluruh masyarakat pengguna kapal laut untuk jangan dulu berpergian, karena kondisi cuaca buruk dan membahayakan bagi keselamatan, terutama kapal berukuran kecil.

Sesuai prakiraan cuaca Stasiun Meteorologi Kelas | Sultan Baabullah Temate tertanggal 14 Februari 2023, gelombang tinggi di Maluku Utara (Malut) mencapai empat meter dengan kecepatan angin 20 knot. KSOP belum memastikan kapan aktivitas pelayaran dibuka kembali.

Gelombang laut setinggi 4 meter berpeluang terjadi gelombang laut di Jailolo, Peraran Loloda, Peraran Morotai, Peraran Bacan, Peraran Obi, Peraran Sanana, Peraran Batang Dua, Perawan Biung dan Manado.

Karena itu Kantor KSOP Kelas H Ternate menunda sementara keberangkatan kapal penumpang lokal seperti kapal ferry, perintis, landing craft tank, SPOB, dan kapal-kapal rakyat terutama rute Ternete tujuan Jailolo, Loloda, Morotai, Pulau Bacan, Pulau Obi, Sanana, Batang Dua, Bitung dan Manado.

"KSOP Kelas II Ternate juga terus memantau kondisi cuaca dan kalau kondisi cuaca membaik, tentunya KSOP akan mengizinkan aktivitas pelayaran kembali," ujarnya.

Dia menambahkan pada Selasa siang ada kapal rute Jailolo tujuan Ternate dihantam gelombang laut setinggi 6 meter dan harus kembali ke Jailolo.

Sementara itu Prakirawan Cuaca BMKG Stasiun Meteorologi Sultan Baabullah Ternate, Justia PD Galensong, menyatakan, tinggi gelombang di wilayah Malut 2,5 hingga 4 meter sangat membahayakan bagi pelayaran kapal kecil.

Selain itu masih berpotensi terjadi hujan sedang-lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang pada pukul 18.00 WIT di Kabupaten Halmahera Barat, Jailolo, Sahu, Ibu Selatan, Kabupaten Halmahera Tengah terjadi di Patani, Pulau Gebe, Patani Utara, Patani Barat, Patani Timur.

Selain itu juga di Kabupaten Halmahera Selatan di Pulau Makian, Gane Timur, Makian Barat, Kabupaten Halmahera Timur di Maba Selatan, Wasile Selatan, Kota Maba, Kota Ternate di Pulau Ternate, Pulau Batang Dua, Pulau Hiri dan Kota Tidore Kepulauan terjadi di Oba. (Abdul Fatah/ant)
Share:
Komentar

Berita Terkini